Cryonic
merupakan teknik pembekuan mayat agar selnya tidak rusak, sehingga bisa
dibangkitkan lagi suatu saat nanti. Penemunya adalah Robert Ettinger,
yang baru-baru ini meninggal dunia dan menjadi pasien ke-106 yang
memanfaatkan teknologi ini.
Ilustrasi
Jenazah Robert
yang meninggal di usia 92 tahun pada Sabtu (23/7/2011) langsung diproses
beberapa menit setelah dinyatakan meninggal, dengan diberi lapisan es.
Selanjutnya, jaringan tubuhnya diisi dengan senyawa tertentu lalu
dibekukan dengan nitrogen cair.
Setelah itu,
jenazah Robert dimasukkan dalam peti khusus yang dinamakan cryostat
untuk menjaganya agar tetap berada di bawah titik beku. Pada kondisi
demikian, diharapkan sel-selnya tidak rusak sehingga jika teknologinya
sudah memungkinkan mayatnya bisa dibangkitkan lagi.
Robert Ettinger
adalah ilmuwan Amerika yang juga seorang veteran Perang Dunia II
menemukan teknologi pembekuan mayat ini. Pada tahun 1976, ia mendirikan
yayasan bernama Cronic Instistute. Dari yang semula anggotanya bisa
dihitung dengan jari, pada tahun 2000 sudah mencapai 900 orang.
Tidak semua
anggota ingin mengawetkan mayatnya sendiri jika kelak meninggal dunia,
sebagian hanya ingin mengawetkan DNA (deoxyribo nucleic acid) atau organ
tertentu. Bahkan ada yang hanya ingin mengawetkan binatang
peliharaannya, terutama anjing dan kucing.
Hingga kini,
Cryonic Instutite tercatat sudah membekukan 64 mayat binatang peliharaan
termasuk anjing, kucing, burung dan hamster. Sementara untuk jenazah
manusia, Robert Ettinger merupakan pasien ke-106 yang dibekukan dengan
teknik temuannya tersebut.
Jenazah pertama
yang dibekukan dengan teknik ini adalah Ibu kandung Robert Ettinger,
Rhea Ettinger yang meninggal tahun 1977. Jenazah kedua adalah istrinya
sendiri Elaine, sedangkan istri keduanya yakni Mae Ettinger menjadi
pasien ke-34 yang mayatnya dibekukan dengan cryonic.
Selain Cryonic
Institute, ilmuwan yang tinggal di Detroit ini juga mendirikan
Immortalist Society yakni sebuah organisasi untuk para ilmuwan yang
mendalami cryonic dan teknik lain untuk memanjangkan umur setelah
kematian.
Robert sendiri
sebelum meninggal telah berpesan agar tidak ada upacara pemakaman untuk
dirinya karena yakin suatu saat nanti akan hidup lagi.
"Robert sangat
menginspirasi gerakan cryonic. Ribuan orang di seluruh dunia mencarinya
dan pasti sedih mendengar kematiannya, tapi semoga suatu saat nanti dia
akan kembali lagi," ungkap David, anak Robert seperti dikutip dari
Detnews.
Robert Ettinger
Teknik cryonic
adalah dengan cara sirkulasi darah dan pernapasan secara artifisial yang
dikembalikan dan serangkaian obat yang diberikan untuk melindungi otak
dari kekurangan oksigen.
Pendinginan
cepat juga dimulai, yang selanjutnya melindungi otak. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan otak tetap hidup selama mungkin dalam prosedur.