Tari Tor-tor (ANTARA/Irsan Mulyadi) |
"Hal yang paling disesalkan bahwa tindakan liar dan komentar provokatif," kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman, sebagaimana dikutip laman Bernama.
Aksi protes yang dikecam itu adalah demonstrasi yang dilakukan sejumlah kalangan di depan Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan dan Wisma Malaysia di kawasan Menteng, Jakarta, pada 22 Juni. Selain itu, Aman juga mencibir komentar salah satu anggota DPR Indonesia di sebuah stasiun televisi swasta pada 21 Juni.
Aman menyebut tindakan dan komentar pedas dari sejumlah kalangan di Indonesia itu disertai tuduhan yang tidak berdasar dan kesalahpahaman terhadap rencana Malaysia untuk melestarikan dan melindungi warisan budaya masyarakat Mandailing yang berasal dari Sumatera.
Aksi protes dan komentar seperti itu tidak seharusnya dilakukan. Sebab, rencana Malaysia untuk mendata kedua kebudayaan itu tidak bermaksud mengaburkan asal-muasalnya. "Program ini tidak dimaksudkan untuk mengakui warisan budaya itu berasal dari Malaysia," katanya.
Beberapa waktu lalu, publik Indonesia digegerkan oleh pernyataan Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim, yang akan memasukkan tari Tor-tor dan Gordang Sambilan ke dalam warisan nasional Malaysia. Kedua kebudayaan akan didicatat sebagai warisan budaya berdasarkan Akta Peninggalan Nasional 2005. (umi)
sumber:vivanews.com