Baru baru ini kita di kejutkan oleh berita seorang pria yang membakar dirinya di depan Istana Negara. Banyak spekulasi dan perdebatan yang keluar di masyarakat kita. Namun tahukah anda, bahwa bakar diri tersebut adalah bentuk protes terhadap pemerintah atas kebijakan tertentu? Tahun 1963, adalah tahun dimana sebuah proses bakar diri yang terkenal di dunia terjadi. Pada tanggal 11 juni 1963, seorang biksu Buddha yang bernama Thich Quang Duc, membakar dirinya sendiri di sebuah persimpangan padat pusat kota Saigon, Vietnam.
Setelah turun dari mobil Biksu tersebut dan langsung mengambil posisi meditasi di tengah jalanan yang ramai tersebut dan rekan-rekan sesama biksu membantu dia menyiramkan bensin ke sekujur tubuhnya sendiri. Dan Dia-pun menyalakan api dengan korek api dan langsung membakar seluruh tubuhnya dalam beberapa menit.
Ajaibnya, dari awal api membakar tubuh Thich Quang Duc, sampai detik-detik terakhir kematiannya, dia sama sekali tidak bergerak dan mengeluarkan suara apapun. Dia begitu tenang seperti tidak merasakan sakit apapun. Biksu tersebut melakukan Self-Immolation (pengorbanan diri sendiri) sebagai bentuk protes kepada pemerintah Vietnam karena diskriminasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap kaum Buddha. Saat ini, yang tersisa dari tubuh sang Biksu adalah jantungnya. Jantungnya kini disimpan di Buddhist Tempel dan dijadikan barang suci.
Saya sempat membahas ini dengan salah satu ahli hypnoterapi di Jakarta. Proses yang di lakukan sang Biksu adalah proses yang tidak bisa dilakukan sembarang orang. Biksu ini telah mampu mencapai ketenangan diri dalam dirinya. Bahkan Ia telah mampu membawa ruh-nya keluar dari tubuhnya melalui meditasi. Selain itu, dengan bermeditasi Ia juga telah sanggup menembus alam bawah sadarnya dan juga mampu memilah rasa yang ada di tubuhnya baik rasa sakit, lapar dan lainnya. Maka dari itu, dengan ketenangan tinggi melalui meditasi, sang biksu tidak merasakan sakit saat api membakar tubuhnya. So, jangan coba-coba untuk melakukannya di rumah. (*)