ANTARA/Zabur Karuru/zn
"Terima kasih pada pemerintah Indonesia yang bersahabat agar kami dapat membantu untuk mencapai hasil terbaik dalam proses identifikasi," ucapnya.
Bahkan secara mengejutkan Andrey menyatakan bahwa pihaknya sudah dapat mulai mengidentifikasi potongan tubuh korban. Potongan tubuh korban yang dimaksudnya adalah korban yang berkewarganegaraan Rusia.
Ia mengatakan dibutuhkan waktu untuk mengidentifikasi DNA korban sekitar dua pekan. Menurut data dari Basarnas, terdapat 8 warga negara Rusia yang menjadi korban Sukhoi Superjet 100.
"Sekarang kami bisa 100 persen mengatakan bahwa ada dua potongan besar yang merupakan korban dari Rusia," ungkap Andrey.
Di sisi lain, Kombes Pol Anton Castilani selaku Kabid Pusdokkes Mabes Polri dan Direktur Ekskutif Comittee DVI Nasional Indonesia, enggan menjawab mengenai berapa jumlah potongan besar tubuh korban yang telah dievakuasi.
Ia juga enggan menjawab ketika ditanya kepastian potongan besar tubuh korban yang berkewarganegaraan Indonesia. Ia mengatakan pihaknya masih memberi label terhadap potongan tubuh korban. Ia hanya membenarkan bahwa hampir tidak ada korban yang ditemukan berada dalam kondisi utuh.
"Kita belum tahu. Pokoknya bentuknya potongan besar dan kecil. Nanti dalam proses ada 45 potongan seperti puzzle. Setelah melabel potongan tubuh korban satu per satu, tim mengelompokkannya menjadi rangkaian puzzle yang utuh," jelas Anton Castilani.
Ia tidak mengatakan ada kemungkinan potongan tubuh korban tidak memenuhi rangkaian puzzle. Selain itu ia juga mengatakan ada kemungkinan data yang kurang. Hal itu sepengetahuannya proses pencarian korban di lokasi masih berlangsung. Jika itu terjadi, ia mengaku siap berkoordinasi dengan tim di lokasi kejadian untuk mencari kelengkapan data.
"Kalau ada data yang tidak ketemu, kami akan koordinasi dengan Basarnas untuk mencari keterangan atau data tambahan," pungkasnya. (OL-11)
sumber:mediaindonesia.com