Sunday, May 27, 2012

Nigel Peck, Turis Angkasa Luar Pertama Asal Australia

news.com.au/Ian Currie Nigel Peck (84)

MELBOURNE, KOMPAS.com- Setelah menaklukkan Kutub Utara dan Kutub Selatan, tampaknya satu-satunya tempat yang belum dikunjungi oleh Nigel Peck adalah angkasa luar. Dan itulah yang akan dilakukan pengusaha asal Melbourne berusia 84 tahun tersebut, di mana dia akan menjadi "turis angkasa luar" pertama asal Australia ketika dia mengorbit bulan Januari 2014.

Untuk petualangan terbaru ini, Peck yang merupakan pendiri perusahaan manufaktur dan distribusi NHP Electrical Products, harus membayar 100 ribu dolar (sekitar Rp 900 juta) untuk perjalanan selama 15 menit tersebut.

Peck juga begitu menyukai perusahaan di belakang penerbangan tersebut, perusahaan Belanda, Space Expedition Curacao, di mana dia kemudian juga membeli sahamnya.

Menurut laporan situs Australia, news.com.au, Peck sudah mengunjungi perusahaan XCOR yang membangun pesawat LYNX di Mojave di California (AS), dan akan menjadi pesawat komersial pertama yang terbang dari bandara internasional HATO di kawasan Karibia, sehingga menjadi salah seorang turis angkasa luar yang terbang.

Secara teknis, menurut Peck, pesawat dengan dua tempat duduk itu tidaklah terbang ke "angkasa luar" namun terbang ke "ruang tidak berbobot". "Perusahaan ini sudah memiliki kontrak untuk menempatkan 35 satelit, jadi kami akan terbang ke ketinggian di mana kita bisa menempatkan sebuah satelit."
"Sampai saat ini memang ada wahana lain yang bisa terbang lebih tinggi ketika menempatkan satelit, namun biayanya 5 atau 10 kali lebih mahal."
Peck  mengatakan bahwa dia memang sejak kecil memiliki jiwa petualangan. Dia sudah terbang dengan Concorde, dan terbang sendirian dengan pesawat Cessna serta pesawat tempur Amerika Mustang. Dia juga menekuni olahraga layar.
"Saya suka melakukan hal-hal yang menarik." kata Peck mengenai petualangan terbaru ini.
"Banyak orang tua mulai mengurangi kegiatan mereka karena usia. Beberapa orang mengatakan 'Saya berusia 75 tahun, jadi saya hanya akan main golf seminggu dua kali.'," katanya.

Meski demikian, Peck mengaku bukan orang yang tergila-gila melakukan petualangan. "Saya baru mulai semua ini ketika saya berusia 70-an." tambahnya.
Soal biaya 100 ribu dolar, Nigel Peck mengatakan semua harga itu relatif. "Saya kira banyak orang di dunia ini menghabiskan duit untuk hal-hal lain karena mereka memang menyukai hal yang mereka lakukan." ujarnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, salah seorang perintis bagi wisata angkasa luar adalah pengusaha Inggris Richard Branson. Namun pesawat yang rencananya sudah terbang dua tahun lalu sekarang masih menghadapi kendala dengan sistem roket.

"Branson memiliki mesin roket yang bisa membawa enam penumpang, tetapi masih ada masalah teknis. Dengan Branson, bayarannya adalah 200 ribu dolar per sekali jalan, sementara pesawat kami sekarang lebih murah." Demikian keterangan Peck.

sumber