|
|||||
JAKARTA - Tim Terpadu Penelitian Mandiri
Gunung Padang sudah melakukan analisis teknologi terhadap kemungkinan
‘piramida’ di Gunung Padang. Sketsa gambar pun sudah dibuat. Bagaimana
bentuknya?
Berdasarkan gambar yang dibuat oleh
Ir Pon Purajatnika, situs yang terletak di Cianjur, Jawa Barat itu,
mirip dengan piramida di Mesir. Namun bentuknya memang tidak sempurna
mengerucut.
Ratusan batuan berundak-undak
menghiasi sekeliling bangunan. Sementara tangga tradisional juga
dibangun sebagai jalan menuju puncak yang berbentuk mirip tempat
pemujaan atau upacara tertentu.
Andi Arief,
selaku dewan pengarah tim terpadu ini mengatakan, teknologi yang
digunakan untuk penelitian awal situs tersebut adalah georadar dan
geothermal. Sebagai kesimpulan awal, Andi dan tim peneliti meyakini ada
sebuah bangunan buatan manusia yang dibuat pada zaman purba namun
tertutup tanah karena bencana.
Saat ini, tim
baru selesai melakukan pengeboran sampel di gunung tersebut. Dalam
temuan sementara, ada sejumlah batuan dan mineral yang ditemukan untuk
diteliti lebih lanjut di laboratorium Universitas Indonesia.
"Jadi
ini belum eskavasi, masih pengeboran sampai 30 cm. Dan itu pun
dilubangi sedikit saja, bukan merusak seluruhnya," kata Andi saat
ditemui di kantornya, Jl Veteran, Jakarta, Senin (21/5).
Hasil
pengambilan sampel dan hipotesa awal lewat pendekatan teknologi nanti
akan diserahkan ke otoritas berwenang. Bila fakta-fakta yang ditemukan
mendukung kesimpulan awal soal situs purba di lokasi tersebut, maka
penggalian besar-besaran baru dilakukan.
"Sistem
penganggaran kita masih harus menunggu fakta dulu. Jadi kita harus
temukan dulu faktanya, baru bisa eskavasi," terangnya.
Sebelumnya
banyak pihak meyakini bahwa Situs Gunung Padang merupakan sebuah punden
berundak. Situs itu mirip dengan situs Lebak Sibedug di Banten.
Meski
belum dilakukan penggalian besar-besaran, situs Gunung Padang sudah
memberi banyak temuan menakjubkan. Selain tembikar dan batuan unik, kini
ditemukan juga batu-batu yang diduga memiliki gambar aksara kuno di
dalamnya.
"Yang belum tersosialisasi ada batu
beraksara, di batu itu seperti huruf atau kata," kata asisten staf
khusus presiden bidang bantuan sosial dan bencana, Erick Ridzky.
Menurut
Erick, di batu tersebut ada gambar dan simbol yang diyakini memiliki
makna tertentu. Belum jelas dari zaman apa batu itu berasal, yang pasti
banyak dijumpai di situs Gunung Padang.
Dari
gambar yang ditunjukkan, terlihat batu-batu itu berwarna hitam.
Simbol-simbol yang terlihat hampir menyerupai gambar tertentu, seperti
hewan atau bentuk bangunan.
"Di setiap batu ada garis di bagian pojok kanan bawah. Itu seperti semacam tanda untuk orang membaca," terangnya.
Meski
begitu, Erick tak mau buru-buru membuat kesimpulan. Dia akan membawa
temuan ini ke ahli yang bisa membaca tulisan kuno atau paleografi.
Sementara temuan lain, kini masih diteliti di laboratorium geotek
Universitas Indonesia. "Kita akan lihat nanti hasilnya," ucap Erick.viv
sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=942199bdbc0e4a050b0df3d0a0a1c88f&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c