Collodictyon (Foto: ABC Science) |
OSLO - Setelah dua dekade memeriksa berbagai
jenis organisme melalui mikroskop pada danau di wilayah Norwegia,
ilmuwan menyatakan telah menemukan salah satu organisme tertua. Temuan
itu dipercaya sebagai nenek moyang manusia tertua yang diyakini telah
ada sejak jutaan tahun lalu.
Dilansir ABC Science, Jumat (27/4/2012), ilmuwan yang menemukan organisme sel tunggal itu menduga temuannya itu telah berevolusi sekira satu miliar tahun lalu. Sel tersebut bukanlah kategori organisme hidup seperti binatang, tanaman, parasit, jamur maupun alga, melainkan sel dari jenis manusia purba.
"Kami telah menemukan sebuah cabang tree of life (struktur klasifikasi makhluk hidup) yang tidak diketahui yang hidup di danau ini. Hal ini unik," ujar Kamran Shalchian Tabrizi, peneliti dari University of Oslo.
Menurut Kamran, setelah sekian lama melakukan penelitian di wilayah danau tersebut, dia dan timnya belum pernah menemukan satu jenis spesies yang langka. "Sejauh ini kami mengetahui bahwa tidak ada kelompok lain dari organisme, selain spesies ini," tuturnya.
Ilmuwan menamakan spesies yang diyakini sebagai nenek moyang manusia ini dengan nama Collodictyon. Collodictyon hidup di daerah lumpur danau sekira 30 kilometer dari wilayah Oslo bagian selatan.
Organisme yang ditemukan ini memiliki ukuran panjang 30 sampai 50 mikrometer. Sel tersebut hanya bisa dilihat melalui bantuan mikroskop.
Collodictyon memiliki empat flagela yakni ekor yang menyerupai baling-baling yang digunakan untuk bergerak. Temuan ini juga memberikan wawasan bagi ilmuwan terhadap kehidupan organisme makhluk hidup yang terjadi di planet Bumi sejak ratusan juta tahun lalu.