Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta
berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh
lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung.
Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak
ketidakkonsistenan dalam teori dentuman dahsyat.
Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.
Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan
dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi
gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta.
Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan
karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah.
Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup
untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian
pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada
prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat
menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang
akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada prakteknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.
wikipedia.org