![]()  | 
| Materi-materi di alam semesta setelah terjdi ledakan besar (big bang) | 
Dengan menghitung mundur pergerakan galaksi-galaksi di alam semesta, maka dahulu galaksi-galaksi tersebut tentulah saling berdekatan, bahkan mungkin menyatu. Dengan demikian tentu saja kerapatan massanya sangat besar. Jika pada awalnya alam semesta merupakan massa tunggal dengan kerapatan yang sangat besar, bagaimanakah bentuk awal alam semesta kita ini?
Pada
 kondisi tersebut, temperatur dan energi alam semesta saat itu tentunya 
harus sangat tinggi. Hanya suatu ledakan yang maha dahsyat yang 
memungkinkan terjadinya keadaan awal alam semesta seperti itu. Hipotesis
 tentang adanya ledakan mahadahsyat inilah yang disebut sebagai 
hipotesis Big Bang. Hipotesis ini menjelaskan bahwa alam semesta bermula
 dari sebuah ledakan dahsyat dan galaksi akan menyebar tanpa batas, 
serta tidak pernah kembali ke pusat awalnya. Semua persediaan unsur 
diciptakan dalam setengah jam pertama setelah terjadi ledakan. Maka dari
 itu sebenarnya tidak ada materi baru yang diciptakan.
Bagaimanakah
 peristiwa yang terjadi di saat-saat awal alam semesta tercipta? Yang 
menarik, para ilmuwan masih belum bisa merumuskan dengan pasti 
bagaimanakah keadaan alam semesta kita pada saat awal tersebut. Sesaat 
setelah “kelahirannya”, untuk pertama kali partikel-partikel elementer 
akan terbentuk. Sejalan dengan penyusunan partikel-partikel elementer 
tersebut energi alam semesta mulai menurun. Oleh sebab itu 
partikel-partikel utama penyusun zat yang lebih besar, yang tersusun 
atas partikel-partikel elementer, mulai dimungkinkan untuk terbentuk.
Kemudian
 setelah terbentuknya partikel-partikel penyusun zat seperti hidrogen 
dan helium, mulai terbentuklah “benih-benih” pertama galaksi. Melalui 
proses pendinginan alam semesta, yang berarti juga awal hidup 
galaksi-galaksi yang pertama, lahirlah generasi pertama bintang. 
Aktivitas bintang-bintang ini mengakibatkan terus lahirnya bintang 
generasi berikutnya, termasuk kemudian dihasilkan planet-planet dan 
objek ruang angkasa lainnya.
