Tuesday, June 12, 2012

Terungkap,Prilaku "Bejat" Pinguin Kejutkan Ahli


Catatan penguin milik George Murray Levick (Daily Mail)
Dalam penjelajahan Kutub Selatan, sejarah mencatat nama Kapten Robert Falcon Scott, pemimpin dua kali ekspedisi Kutub Utara. Yang perjalanan keduanya berakhir tragis pada 17 January 1912. Scott dan empat rekan setimnya tewas akibat kombinasi rasa lelah, kelaparan, dan suhu yang dinginnya ekstrem.

Namun, salah satu anggota timnya dalam ekspedisi Kutub Utara yang termahsyur, Dr George Murray Levick, selamat. Ia bahkan menguak kengerian, tindakan paling penyimpang -- dari kaca mata manusia tentunya: perilaku seksual penguin.

Tersembunyi selama hampir 100 tahun, laporan tentang perilaku seksual penguin Adelie akhirnya terkuak dan diinterpretasikan. Catatan tersebut kembali ditemukan di Natural History Museum di Tring, Inggris. Juga diterbitkan dalam jurnal Polar Record.

George Levick adalah ahli bedah dan petugas medis dalam tim Kapten Scott, Ekspedisi Terra Nova. Selama perjalanan, Levick mengobservasi dan merekam kehidupan Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae), yang merupakan koloni di Cape Adare. Ia bahkan mencatat penguin utama dalam koloni -- yang terbesar di antara spesiesnya pada 13 Oktober 1911.

"Beberapa hal membuatnya sangat terkejut," kata kurator burung di museum itu, Douglas Russell, yang juga penemu pamflet Levick, seperti dimuat situs sains, Live Science. Misalnya, Levick mencatat sejumlah penyimpangan termasuk nekrofilia (dengan mayat), pemaksaan seksual, kekerasan seksual dan fisik pada betina, seks non-prokreasi (hanya demi kesenangan), dan perilaku homoseksual.

Mempertimbangkan isinya yang vulgar dalam masyarakat saat itu, pamflet tersebut tak dipublikasikan bersamaan dengan laporan ekspedisi Terra Nova.

"Catatan Levick satu dekade lebih maju di masanya. Mungkin menjadi usaha pertama untuk mengungkap aspek yang menantang dari perilaku burung untuk dunia akademik," kata Russel.

Kala itu, Levick begitu terkejut pada apa yang ia lihat. Bahkan, ia sengaja mencatatnya dalam Bahasa Yunani, untuk menyamarkan informasi. Ia lalu merinci perilaku penguin aneh dalam empat halaman pamflet berjudul "Kebiasaan Seksual Penguin Adelie" pada tahun 1915.

Levick mendeskripsikan setengah lusin penguin atau lebih  berjalan tertatih-tatih di pinggiran koloni, untuk meneror betina dan melakukan tindakan "bejat".
Namun, tak semua deskripsi Levick sesuai dengan apa yang disebut "penyimpangan" oleh manusia. Misalnya, yang dimaksud nekrofilia pada penguin tak sama dengan di dunia manusia. Di dunia penguin itu tak disengaja. "Dalam konteks penguin jantan melihat posisi yang membuat mereka bereaksi secara seksual," kata Russel seperti dimuat BBC.

Russel juga menegaskan, Levick hanya benar-benar terkejut. Hingga batas tertentu, ia masuk dalam perangkap yang sama seperti banyak sekali orang dalam melihat penguin -- melihatnya dalam kaca mata manusia. Padahal, sejatinya penguin adalah burung, yang harus diinterpretasikan sebagai burung, bukan sebagai manusia.

sumber:vivanews.com