Sebelum melaksanakan misinya ke asteroid, NASA melatih astronotnya di dasar laut. Dalam sebuah operasi yang diberi nama “NASA’s Extreme Environment Mission Operations” atau disingkat NEEMO, calon penjelajah angkasa itu tinggal di kedalaman 19,5 meter, di sebuah laboratorium yang dinamakan Aquarius. Untuk sementara mereka disebut aquanot, bukan astronot.
Pada siang hari mereka mulai dengan misi penyelaman sebagai simulasi atas misi riil menuju asteroid, di mana para pimpinan misi antariksa ini berharap misi ini akan dapat dilaksanakan pada dekade mendaang.
Sekelompok peneliti baru akan memulai misi ke-16 mereka ke Aquarius. Di antara mereka adalah astronot Inggris, Mayor Tim Peake. "Ini adalah analogi yang sempurna untuk apa yang kita lakukan di luar angkasa," kata mantan pilot helikopter Army Air Corps itu kepada BBC News.
"Kami bahkan mengalami delay 50 detik dalam komunikasi kami dengan Capcom [pusat kendali misi], dan dengan rekan-rekan dan keluarga."
Sementara para astronot telah lama berlatih di kedalaman laut untuk mensimulasikan kondisi tanpa bobot saat bekerja di orbit, misi Neemo memungkinkan para kru untuk mensimulasikan perbedaan waktu dengan Bumi.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menargetkan NASA untuk mendaratkan manusia di asteroid pada 2025.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun Space Launch System, sebuah roket kolosal yang bakal mampu menempatkan peralatan yang beratnya ribuan kilogram ke orbit. Adapun kendaraan astronot, yang disebut Orion, akan segera menjalani uji terbang.
Tak seperti Bulan atau Mars, asteroid hanya memiliki sedikit gravitasi untuk menahan astronot dan peralatan yang dibawa dari Bumi.
Para aquanaot dan insinyur NASA sedang mempelajari cara yang lebih efisien untuk membuat jangkar ke asteroid. Ada waktu lima bulan untuk menguji konsep itu, sebelum akhirnya mengujinya Oktober mendatang.(Daily Mail)