Subkultur
hippie awalnya sebuah gerakan pemuda yang muncul di Amerika Serikat
selama pertengahan 1960-an dan menyebar ke negara lain di seluruh dunia.
Etimologi dari 'hippie' istilah adalah dari hipster, dan pada awalnya
digunakan untuk menggambarkan beatniks yang pindah ke Haight-Ashbury
distrik San Fransisco.Kedua kata-kata "hip" dan "hep" berasal dari
budaya Amerika Afrika dan menunjukkan "kesadaran." The hippies awal
mewarisi nilai-nilai countercultural dari Beat Generation, menciptakan
komunitas mereka sendiri, mendengarkan psychedelic rock, memeluk
revolusi seksual , dan beberapa obat yang digunakan seperti jamur ganja,
LSD dan sihir untuk mengeksplorasi keadaan kesadaran yang berubah.
Pada bulan
Januari 1967, Manusia Jadilah-In di Golden Gate Park di San Francisco
mempopulerkan budaya hippie, yang mengarah ke Summer of Love legendaris
di Pantai Barat Amerika Serikat, dan 1969 Festival Woodstock di Pantai
Timur. Hippie di Meksiko, yang dikenal sebagai jipitecas, dibentuk La
Onda dan berkumpul di Avándaro, sementara di Selandia Baru,
housetruckers nomaden dipraktekkan gaya hidup alternatif dan
dipromosikan energi berkelanjutan di Nambassa. Di Inggris, "konvoi
damai" mobile wisatawan usia Baru melakukan ziarah musim panas ke
festival musik gratis di Stonehenge. Dalam hippie Australia berkumpul di
Nimbin untuk Festival Aquarius 1973 dan UU Rally Cannabis tahunan
Reformasi atau MardiGrass. "Piedra Roja Festival", sebuah acara hippie
besar di Chile, diselenggarakan pada tahun 1970.
Hippie mode
dan nilai-nilai memiliki pengaruh besar pada budaya, mempengaruhi musik
populer, televisi, film, sastra, dan seni. Sejak tahun 1960, banyak
aspek budaya hippie telah berasimilasi dengan masyarakat arus utama.
Keragaman agama dan budaya yang didukung oleh kaum hippies telah
memperoleh penerimaan, dan filsafat Timur dan konsep spiritual telah
mencapai audiens yang lebih besar. Warisan hippie dapat diamati dalam
budaya kontemporer dalam berbagai bentuk, termasuk makanan kesehatan,
festival musik, kebiasaan seksual kontemporer, dan bahkan revolusi dunia
maya.
Tie-dye
merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies alias
Flower Generation, yang tumbuh di era ’60-an. Motif itu biasanya
diaplikasikan kepada kaosmereka biar lebih warna-warni dan mendapatkan
motif yang lebih trippy.
Maklumlah
jaman itu lagi gila-gilanya psikotropika yang efeknya emang
trippy.Flower Generation untuk merepresentasikan “fight with flower”
(lawanlah dengan bunga) yang melambangkan kelembutan, dan tidak dengan
kekerasan. “Flower”(bunga) memang melambangkan sesuatu yang lembut. Hal
itu sangat pas dengankeadaan pada zaman itu, dimana pemerintah Amerika
sendiri mulai kehilangankepercayaan dari rakyat, terutama kaum muda,
lalu melakukan berbagai perlawanan.Pada masa itu, mereka memberontak
dengan gayanya sendiri, cenderung bebas danterkesan “liar”.
Banyak
ciri-ciri yang bisa kita lihat pada pengikut gerakan bunga ini, yang
rata-rata berpenampilan seragam. Para pengikutnya disebut Flower
Children. Mereka berpakaian ham press body (kemeja ketat) dengan warna
yang mencolok mata(diilhami dari halusinasi saat memakai marijuana atau
LSD), celana baggy atau cut bray, memakai ikat kepala (bandana) bagi
pria, dan memakai bandana panjang - ala peramal hippy zaman dahulu -
bagi wanita.
Kebanyakan
dari mereka tidak melakukan apa-apa kecuali duduk di pinggir jalan
sambil membawa spanduk berisi ajakan penolakan perang dan slogan
perdamaian, bermain gitar sambil bernyanyi. Tapi jangan anggap pakaian
mereka itu norak. Dikemudian hari, gaya berpakaian mereka dianggap salah
satu pengaruh terbesar bagidunia fashion. Para Flower Children ini
sering diasosiasikan sebagai kaum hippies.Menurut Jesse Sheidlower,
seorang leksikografer yang juga seorang editor dariOxford English
Dictionary, terms “hipster” dan “hippie” berasal dari kata “hip”
yangsebenarnya arti aslinya tidak diketahui. Malcolm- X sendiri pernah
mengungkapkandalam biografinya, bahwa “hippy” sendiri merujuk pada orang
kulit putih yang bertingkah seperti orang negro, bahkan melebihi
tingkah polah negro itu sendiri.Banyak orang melambangkan kaum hippy
dengan kebebasan dan ketidakteraturan.Terlepas dari istilah dan makna
tersebut, kaum hippies sendiri memiliki pola hidupyang tak teratur,
cenderung bebas dan tak terikat pola aturan masyarakat.
Flower
Children, selayaknya sebutan mereka sebagai kaum hippies,
merekacenderung hidup bebas. Bebas dalam arti luas tentunya. Hidup bebas
atau malah bebas menggunakan obat-obatan terlarang. Selain itu kaum
hippies cenderung hidupmenyendiri dalam kehidupan bersama dan berusaha
keluar dari kehidupan formal, baik dari sistem kekeluargaan tradisional,
pekerjaan, pendidikan, maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara
pada umumnya.
Mereka
biasanya vegetarian dan memakan makanan yang tidak diolah
danmempraktekkan pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif seakan
juga menjadisimbol perlawanan bagi sesuatu yang mapan, dalam hal ini
pengobatan modern.Mereka mempunyai jargon “Back to Nature” atau gerakan
kembali ke alam. Gerakanini sekarang kembali populer di abad 21. Mereka
menjalankan gaya hidup terbukadengan tingkat toleransi tinggi yang
sangat kontras jika dibandingkan dengan apayang terjadi pada masyarakat
formal saat itu.