Friday, June 1, 2012

Kaum Hippies


Subkultur hippie awalnya sebuah gerakan pemuda yang muncul di Amerika Serikat selama pertengahan 1960-an dan menyebar ke negara lain di seluruh dunia. Etimologi dari 'hippie' istilah adalah dari hipster, dan pada awalnya digunakan untuk menggambarkan beatniks yang pindah ke Haight-Ashbury distrik San Fransisco.Kedua kata-kata "hip" dan "hep" berasal dari budaya Amerika Afrika dan menunjukkan "kesadaran." The hippies awal mewarisi nilai-nilai countercultural dari Beat Generation, menciptakan komunitas mereka sendiri, mendengarkan psychedelic rock, memeluk revolusi seksual , dan beberapa obat yang digunakan seperti jamur ganja, LSD dan sihir untuk mengeksplorasi keadaan kesadaran yang berubah.
 
Pada bulan Januari 1967, Manusia Jadilah-In di Golden Gate Park di San Francisco mempopulerkan budaya hippie, yang mengarah ke Summer of Love legendaris di Pantai Barat Amerika Serikat, dan 1969 Festival Woodstock di Pantai Timur. Hippie di Meksiko, yang dikenal sebagai jipitecas, dibentuk La Onda dan berkumpul di Avándaro, sementara di Selandia Baru, housetruckers nomaden dipraktekkan gaya hidup alternatif dan dipromosikan energi berkelanjutan di Nambassa. Di Inggris, "konvoi damai" mobile wisatawan usia Baru melakukan ziarah musim panas ke festival musik gratis di Stonehenge. Dalam hippie Australia berkumpul di Nimbin untuk Festival Aquarius 1973 dan UU Rally Cannabis tahunan Reformasi atau MardiGrass. "Piedra Roja Festival", sebuah acara hippie besar di Chile, diselenggarakan pada tahun 1970.

Hippie mode dan nilai-nilai memiliki pengaruh besar pada budaya, mempengaruhi musik populer, televisi, film, sastra, dan seni. Sejak tahun 1960, banyak aspek budaya hippie telah berasimilasi dengan masyarakat arus utama. Keragaman agama dan budaya yang didukung oleh kaum hippies telah memperoleh penerimaan, dan filsafat Timur dan konsep spiritual telah mencapai audiens yang lebih besar. Warisan hippie dapat diamati dalam budaya kontemporer dalam berbagai bentuk, termasuk makanan kesehatan, festival musik, kebiasaan seksual kontemporer, dan bahkan revolusi dunia maya.


Tie-dye merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies alias Flower Generation, yang tumbuh di era ’60-an. Motif itu biasanya diaplikasikan kepada kaosmereka biar lebih warna-warni dan mendapatkan motif yang lebih trippy.

Maklumlah jaman itu lagi gila-gilanya psikotropika yang efeknya emang trippy.Flower Generation untuk merepresentasikan “fight with flower” (lawanlah dengan bunga) yang melambangkan kelembutan, dan tidak dengan kekerasan. “Flower”(bunga) memang melambangkan sesuatu yang lembut. Hal itu sangat pas dengankeadaan pada zaman itu, dimana pemerintah Amerika sendiri mulai kehilangankepercayaan dari rakyat, terutama kaum muda, lalu melakukan berbagai perlawanan.Pada masa itu, mereka memberontak dengan gayanya sendiri, cenderung bebas danterkesan “liar”.

Banyak ciri-ciri yang bisa kita lihat pada pengikut gerakan bunga ini, yang rata-rata berpenampilan seragam. Para pengikutnya disebut Flower Children. Mereka berpakaian ham press body (kemeja ketat) dengan warna yang mencolok mata(diilhami dari halusinasi saat memakai marijuana atau LSD), celana baggy atau cut bray, memakai ikat kepala (bandana) bagi pria, dan memakai bandana panjang - ala peramal hippy zaman dahulu - bagi wanita.


Kebanyakan dari mereka tidak melakukan apa-apa kecuali duduk di pinggir jalan sambil membawa spanduk berisi ajakan penolakan perang dan slogan perdamaian, bermain gitar sambil bernyanyi. Tapi jangan anggap pakaian mereka itu norak. Dikemudian hari, gaya berpakaian mereka dianggap salah satu pengaruh terbesar bagidunia fashion. Para Flower Children ini sering diasosiasikan sebagai kaum hippies.Menurut Jesse Sheidlower, seorang leksikografer yang juga seorang editor dariOxford English Dictionary, terms “hipster” dan “hippie” berasal dari kata “hip” yangsebenarnya arti aslinya tidak diketahui. Malcolm- X sendiri pernah mengungkapkandalam biografinya, bahwa “hippy” sendiri merujuk pada orang kulit putih yang bertingkah seperti orang negro, bahkan melebihi tingkah polah negro itu sendiri.Banyak orang melambangkan kaum hippy dengan kebebasan dan ketidakteraturan.Terlepas dari istilah dan makna tersebut, kaum hippies sendiri memiliki pola hidupyang tak teratur, cenderung bebas dan tak terikat pola aturan masyarakat.
Flower Children, selayaknya sebutan mereka sebagai kaum hippies, merekacenderung hidup bebas. Bebas dalam arti luas tentunya. Hidup bebas atau malah bebas menggunakan obat-obatan terlarang. Selain itu kaum hippies cenderung hidupmenyendiri dalam kehidupan bersama dan berusaha keluar dari kehidupan formal, baik dari sistem kekeluargaan tradisional, pekerjaan, pendidikan, maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara pada umumnya.

Mereka biasanya vegetarian dan memakan makanan yang tidak diolah danmempraktekkan pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif seakan juga menjadisimbol perlawanan bagi sesuatu yang mapan, dalam hal ini pengobatan modern.Mereka mempunyai jargon “Back to Nature” atau gerakan kembali ke alam. Gerakanini sekarang kembali populer di abad 21. Mereka menjalankan gaya hidup terbukadengan tingkat toleransi tinggi yang sangat kontras jika dibandingkan dengan apayang terjadi pada masyarakat formal saat itu.