Tim DVI Mabes Polri masih melanjutkan proses
identifikasi korban sampai seluruh penumpang Sukhoi Superjet-100 yang
menurut data manifest berjumlah 45 orang teridentifikasi. (ANTARA/M
Agung Rajasa)
|
Saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat, Agus menjelaskan ke-15 korban yang sudah teridentifikasi terdiri atas 13 warga negara Indonesia dan dua warga negara asing.
"Lima orang wanita dan sepuluh orang laki-laki," katanya serta menambahkan tim DVI Mabes Polri melakukan identifikasi korban berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari, gigi geligi, DNA dan properti korban.
Saat menyampaikan keterangan pers, yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi, dia menjelaskan bahwa ke-15 jasad korban yang sudah teridentifikasi sampai sekarang belum bisa dipulangkan ke keluarga korban karena petugas masih harus mengumpulkan seluruh bagian tubuh korban.
"Kami mohon keluarga korban untuk bersabar, kami akan kerja maksimal dan ingin proses ini segera selesai," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa sampai Jumat siang, tim DVI Mabes Polri sudah menerima 30 kantong berisi jasad penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100 yang menabrak tebing dan jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (9/5). Tim juga menerima lima kantong berisi properti milik korban.
"Semuanya sudah melewati pemeriksaan. Prosesnya makin hari makin baik. Kami berharap target 12 hari bisa ditepati," katanya. (*)