Tabrakan
antargalaksi bukan lagi peristiwa langka di luar angkasa dan dapat
terjadi dalam banyak cara. Teleskop ruang angkasa Hubble telah
mengungkap puluhan kejadian yang menakjubkan tersebut dalam sejumlah
foto yang direkam sejak beroperasi.
Peristiwa tersebut tentu lebih sering terjadi di awal perkembangan alam semesta. Saat itu ruang lebih sempit, jarak antara galaksi yang satu dengan lainnya lebih dekat sehingga peluang tabrakan lebih besar.
Tabarkan galaksi dipicu gaya gravitasi atau tarik-menarik dari dua galaksi yang saling berdekatan. Biasanya, proses tabrakan diawali dengan pembentukan jembatan material, berupa rantai gas dan debu yang menghubungkan kedua galaksi. Meski pertemuan ini berjalan hingga ratusan kilometer per jam, proses tabrakan bisa berlangsung ratusan juta tahun.
Gas dan debu akan berangsur-angsur terkumpul di inti galaksi. Saat kedua intinya sangat dekat,gas dan debu akan tertarik dengan sangat cepat dan menghasilkan getaran kuat yang tersebar ke segala arah. Kumpulan gas dan debu yang sangat pekat merupakan tempat kelahiran bintang-bintang baru yang berwarna biru saat masih muda.
Proses interaksi yang dapat memicu tabrakan tidak berhenti saat ini. Galaksi Bima Sakti yang merupakan tempat tata surya kita berada, misalnya, diperkirakan akan bertabrakan dengan galaksi terdekat, andromeda, sekitar 2 miliar tahun lagi dan membentuk Milkomeda. Bima Sakti juga tengah menyedot galaksi lebih kecil yang disebut galaksi galaksi elips kerdil Sagitarius.
Teleskop Hubble berhasil merekam tabrakan galaksi dalam berbagai tahap. Bentuknya juga sangat bervariasi, jika dilihat sekilas ada yang seperti sebuah sikat gigi, atau seekor burung hantu yang tengah terbang. Semuanya ada 59 foto tabrakan galaksi yang dirilis sejak Kamis (24/4) sebagai peringatan 18 tahun peluncuran Hubble.
Beberapa foto yang ditangkap Hubble
Peristiwa tersebut tentu lebih sering terjadi di awal perkembangan alam semesta. Saat itu ruang lebih sempit, jarak antara galaksi yang satu dengan lainnya lebih dekat sehingga peluang tabrakan lebih besar.
Tabarkan galaksi dipicu gaya gravitasi atau tarik-menarik dari dua galaksi yang saling berdekatan. Biasanya, proses tabrakan diawali dengan pembentukan jembatan material, berupa rantai gas dan debu yang menghubungkan kedua galaksi. Meski pertemuan ini berjalan hingga ratusan kilometer per jam, proses tabrakan bisa berlangsung ratusan juta tahun.
Gas dan debu akan berangsur-angsur terkumpul di inti galaksi. Saat kedua intinya sangat dekat,gas dan debu akan tertarik dengan sangat cepat dan menghasilkan getaran kuat yang tersebar ke segala arah. Kumpulan gas dan debu yang sangat pekat merupakan tempat kelahiran bintang-bintang baru yang berwarna biru saat masih muda.
Proses interaksi yang dapat memicu tabrakan tidak berhenti saat ini. Galaksi Bima Sakti yang merupakan tempat tata surya kita berada, misalnya, diperkirakan akan bertabrakan dengan galaksi terdekat, andromeda, sekitar 2 miliar tahun lagi dan membentuk Milkomeda. Bima Sakti juga tengah menyedot galaksi lebih kecil yang disebut galaksi galaksi elips kerdil Sagitarius.
Teleskop Hubble berhasil merekam tabrakan galaksi dalam berbagai tahap. Bentuknya juga sangat bervariasi, jika dilihat sekilas ada yang seperti sebuah sikat gigi, atau seekor burung hantu yang tengah terbang. Semuanya ada 59 foto tabrakan galaksi yang dirilis sejak Kamis (24/4) sebagai peringatan 18 tahun peluncuran Hubble.
Beberapa foto yang ditangkap Hubble
Tabrakan dua galaksi yang disebut UGC 4881 dan diberi julukan The Grasshopper berada di konstelasi Lynx, 500 juta tahun cahaya dari Bumi. |
Bentuk seperti sayap burung ini adalah foto tabrakan galaksi yang disebut ESO 593-8 di kosntelasi Sagittarius 650 juta tahun cahay dari Bumi. |