Ak-47, senjata
api legendaris made in Uni Sovyet ini sangat banyak penggunanya. Di
indonesia, khususnya di banda aceh, Ak-47 bukanlah kata asing. Mulai
orang dewasa hingga anak anakpun tahu, karena senjata ini digemari oleh
pasukan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
karena kehebatan senjata ini. Bahkan mereka meremehkan M16 dan SS-1
yang biasa digunakan TNI dan Polri. Di aceh ada semboyan yang berbunyi
"satu peluru AK-47, tembus 10 orang".
Tapi sekarang zaman berjalan. Seiring zaman Ak-47 beralih penggunanya.
Biasanya oleh para teroris, pemberontak, bajak laut, dan gangstar,
bahkan masyarakat luas pun sangat mudah mendapatkan ak-47 ini. Mengapa
senjata Ak-47 ini sangat digemari? Ini jawabannya gan..
Sejak invasi Amerika di
Irak, Amerika mendidik pasukan asal irak dengan meggunakan M16 atau M4.
Tetapi mereka menolak. Karena mereka kekeh mengandalkan Ak-47 untuk
senjata mereka. Lalu bagaimana diciptakan Ak-47?
Ak-47 adalah singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947. Senjata ini diciptakan oleh MikhailKalashnikov.
Senjata otomatis ini diciptakan mikhail untuk para tentara russia.
Karena bentuknya sederhana, penggunaannya mudah, dan murah bahkan di afrika lebih
murah dari seekor ayam hidup. sekaligus kehebatannya memuntahkan
peluru, Ak-47 menjadi sangat populer. Walaupun sekarang sedikit di
modifikasi, tetapi keefektifan senjata ini masih dipertahankan. Jika
dibanding senjata made in amerika M16, M15, dll, Ak-47 terbukti tahan
banting. Sangat cocok untuk berbagai kondisi. Sangat memudahkan di
tempat yang tidak mempunyai bengkel senjata. Bahkan, saat perang
vietnam, senjata ini masih bisa berfungsi normal walaupun terendam air,lumpur,
dan terkubur di tanah atau pasir selama berminggu-minggu. Oleh karena
itulah, para tentara amerika yang menggunakan M16 mereka yang rusak
karena terendam lumpur, memunguti ak-47 dari tentara vietnam tersebut
Setelah
kehancuran uni sovyet, penjualan Ak-47 sangat tidak terkendali. Bahkan
di negara miskin di afrika sangat mudah ditemukan. Inilah penyebab
maraknya perang suku di sana. Di irak, iran, pakistan, afganistan,
indonesia, dan filipina telah
menyebar luas menjadi senjata umum teroris. Di usianya kini 85 tahun,
mikhail sudah renta dan hampir tuli. Dia hanya bisa menyesali tangan
kanannya yang telah menciptakan mesin pembunuh itu. Bahkan dia pernah
berkata, "kenapa Ak-47 tidak saya buat untuk menciptakan mesin pemotong
rumput saja."