Di
Jepang, ada legenda mengenai seekor makhluk angkasa yang misterius,
yaitu makhluk yang dianggap sebagai Iblis dan digambarkan memiliki tubuh
separuh burung dan separuh manusia. Makhluk ini disebut dengan nama
Tengu. Luar biasanya, satu mumi Tengu tersimpan dengan rapi di Perfektur
Aomori.
Museum Hachinohe di Aomori, Jepang utara, adalah rumah bagi Mumi Tengu
yang konon pada awalnya dimiliki oleh Nambu Nobuyori, pemimpin klan
Nambu yang memerintah Hachinohe di pertengahan abad ke-18.
Mumi itu memiliki kepala manusia, namun memiliki kaki dan sayap berbulu
seperti burung. Tengu yang telah menjadi mumi ini dipercaya berasal dari
kota Nobeoka (perfektur Miyazaki) di Jepang Selatan. Beberapa teori
menyebut bahwa mumi ini sampai ke Jepang utara setelah diwariskan ke
beberapa anggota keluarga Samurai yang memerintah Jepang, hingga
akhirnya sampai ke Museum Hachinohe di Aomori.
Mitologi Tengu bermula dari sekitar abad ke-6 Masehi sejalan dengan
tibanya agama Budha ke Jepang dari Cina. Tengu dianggap sebagai goblin
yang tinggal di hutan dan gunung. Mereka disebut memiliki kekuatan
supranatural seperti dapat berubah bentuk menjadi manusia atau hewan,
dapat berbicara kepada manusia tanpa membuka mulut dan mampu pindah dari
satu tempat ke tempat lain dengan cepat menggunakan sayapnya.
Kata Tengu sebenarnya berarti "Anjing langit". Dalam mitologi Cina,
makhluk ini juga memiliki tempat tersendiri dengan nama Tien Kou
(Tiangou) yang artinya juga anjing langit. Nama ini sebenarnya tidak
sesuai dengan deskripsi Tengu. Makhluk ini tidak memiliki rupa anjing,
melainkan lebih mirip seekor burung.
Buku Nihon Shoki, catatan kuno yang dianggap paling pertama menyebut
Tengu, yang ditulis pada tahun 720 Masehi, menyebutkan bahwa pada abad
itu sebuah meteor melintasi langit Jepang dan meteor itu disebut oleh
seorang rahib Budha sebagai Anjing Langit (Tengu). Namun bagaimana Tengu
berevolusi dari sebuah meteor menjadi makhluk terbang tidak diketahui
dengan pasti.
Secara umum, Tengu memiliki dua bentuk fisik. Yang pertama disebut
Karasu tengu yang memiliki kepala dan paruh seperti burung. Yang kedua
adalah Konoha Tengu yang memiliki bentuk seperti manusia namun memiliki
sayap dan hidung yang panjang (kadang disebut Yamabushi Tengu)
Menurut Legenda, sewaktu masih bocah, perajurit legendaris Jepang
bernama Minamoto no Yoshitsune yang hidup pada tahun 1159-1189 pernah
berlatih ilmu pedang dengan raja Tengu Soujoubou dekat Kuramadera di
gunung utara Kyoto.
Tidak ada keterangan dan informasi lebih lanjut mengenai mumi yang
dipajang di museum Hachinohe . Apakah ini sungguh mumi setan, makhluk
Cryptozoology atau sebuah karya seni palsu dari abad lampau. Beberapa
peneliti percaya bahwa mumi itu adalah sebuah karya seni buatan manusia,
tapi belum ada bukti pasti yang disediakan untuk mendukung teori
tersebut.