Bruce Kevin Clark
Dor...Istri Saksikan Suaminya Tewas via Skype
TEMPO.CO , Dallas
- Seorang perawat Angkatan Darat yang ditempatkan di Afganistan
terlihat bugar dan tidak ada alarm atau ketidaknyamanan sebelum
tiba-tiba roboh saat tengah ber-video chat menggunakan fasilitas Skype
dengan istrinya. Bahkan, sang istri kemudian melihat sebuah lubang
peluru di lemari di belakang suaminya.
Keluarga Kapten Bruce Kevin Clark merilis sebuah pernyataan yang menjelaskan apa yang disaksikan istrinya detik-detik menjelang kematian suaminya.
"Clark tiba-tiba roboh ke arah depan," kata pernyataan itu. "Lemari belakangnya kemudian berlubang karena peluru."
Anggota militer, yang bergegas ke rumah istri Clark, juga melihat lubang itu dan membenarkan bahwa itu lubang bekas peluru.
Pernyataan itu menyebutkan link Skype tetap terbuka selama dua jam pada tanggal 30 April saat sesama personel militer AS berusaha membantu Clark. "Setelah dua jam dan Nyonya Clark berkali-kali menelepon, dua personel militer tiba di ruangan itu untuk memeriksa denyut nadinya, tapi tidak memberikan rincian tentang kondisinya kepada istrinya," kata pernyataan itu.
Pentagon mengatakan penyebab kematian Clark masih dalam penyelidikan.
Dalam pernyataan itu, Susan Orellana-Clark mengatakan dia memberikan rincian dari apa yang dilihatnya. "Ini untuk menghormati suami saya dan mencegah informasi yang tidak akurat dan anggapan diumumkan oleh pihak lain," katanya.
Kematian Clark, 43 tahun, masih dalam penyelidikan. Mayatnya sudah dipulangkan pada Kamis pekan lalu melalui pangkalan angkatan udara Dover.
Clark dibesarkan di Michigan dan sebelumnya tinggal di Spencerport, NY, pinggiran Rochester, kampung istrinya. Ia bergabung dengan Angkatan Darat pada tahun 2006 dan ditempatkan di Hawaii sebelum dia ditugaskan ke William Beaumont Army Medical Center di El Paso. Dia dikirim ke Afghanistan pada bulan Maret lalu.
Clarence Davis, juru bicara William Beaumont Army Medical Center, menolak mengomentari pernyataan keluarga Clark itu.
Keluarga Kapten Bruce Kevin Clark merilis sebuah pernyataan yang menjelaskan apa yang disaksikan istrinya detik-detik menjelang kematian suaminya.
"Clark tiba-tiba roboh ke arah depan," kata pernyataan itu. "Lemari belakangnya kemudian berlubang karena peluru."
Anggota militer, yang bergegas ke rumah istri Clark, juga melihat lubang itu dan membenarkan bahwa itu lubang bekas peluru.
Pernyataan itu menyebutkan link Skype tetap terbuka selama dua jam pada tanggal 30 April saat sesama personel militer AS berusaha membantu Clark. "Setelah dua jam dan Nyonya Clark berkali-kali menelepon, dua personel militer tiba di ruangan itu untuk memeriksa denyut nadinya, tapi tidak memberikan rincian tentang kondisinya kepada istrinya," kata pernyataan itu.
Pentagon mengatakan penyebab kematian Clark masih dalam penyelidikan.
Dalam pernyataan itu, Susan Orellana-Clark mengatakan dia memberikan rincian dari apa yang dilihatnya. "Ini untuk menghormati suami saya dan mencegah informasi yang tidak akurat dan anggapan diumumkan oleh pihak lain," katanya.
Kematian Clark, 43 tahun, masih dalam penyelidikan. Mayatnya sudah dipulangkan pada Kamis pekan lalu melalui pangkalan angkatan udara Dover.
Clark dibesarkan di Michigan dan sebelumnya tinggal di Spencerport, NY, pinggiran Rochester, kampung istrinya. Ia bergabung dengan Angkatan Darat pada tahun 2006 dan ditempatkan di Hawaii sebelum dia ditugaskan ke William Beaumont Army Medical Center di El Paso. Dia dikirim ke Afghanistan pada bulan Maret lalu.
Clarence Davis, juru bicara William Beaumont Army Medical Center, menolak mengomentari pernyataan keluarga Clark itu.
sumber:tempo