“Tujuan kami adalah membuat penerbangan menjadi lebih aman bagi masyarakat. Kami yakin ada potensi mengancam yang timbul dari fenomena udara yang tak terjelaskan ini bagi pesawat komersial dan pribadi,”kata mantan skeptis UFO dan ilmuwan NASA Richard Haines.
Haines saat ini menjadi kepala ilmuwan di National Aviation Reporting Center untuk fenomena anomali. Di posisinya ini, ia menjadi tempat pribadi untuk pilot, kru dan pengendali lalu lintas udara yang ingin mengajukan laporan UFO, tanpa takut ditertawakan.
“Ada satu pertemuan di mana pesawat terbang seperti diikuti pesawat atau obyek lain yang terus mendekatinya,bermanuver di sekitarnya, lalu terbang menghilang,”kata Haines.
Hal ini menjadi sangat penting karena menyiratkan kecerdasan di balik fenomena yang mengendalikan ‘pesawat’. Salah satu hal yang jugamenjadi fokus perhatian.
Selain itu, Haines mengaku prihatin pada potensi bahaya lain penerbangan. “Apa yang saya sebut kebingungan atau gangguan kokpitadalah kondisi di mana kehadiran fenomena ini bisa dilihat awak pesawat di bagian depan dan membuat mereka terpaku hingga lupa bertanggung jawab atas penerbangan pesawatnya,” katanya.
Kasus-kasus seperti penampakan UFO yang terbang dekat pesawat penumpang di Seoul, Korea Selatan membuat penelitian ini memang harus dilakukan, lanjutnya.
Setiap tahun, ada ribuan penampakan UFO terjadi di seluruh dunia. Namun, dari sekitar 95%laporan-laporan yang ada, penampakan UFO ini bisadijelaskan sebagai hal-hal biasa, mulai dari pesawat militer, balon, obyek astronomi yang salah diidentifikasi seperti planet atau meteor dan fenomena meteorologilain.
Kendati demikian, masih ada 5% laporan penampakan UFO yang belum bisa dijelaskan. Meski tampaknya hanya dalam persentase kecil, 5% merupakan jumlah yang bisa dikatakan cukup besar.
Sementara perdebatan kian sengit membahas apakah beberapa sisa UFO adalah pesawat ruang angkasa antar planet atau interdimensional, Amerika Serikat (AS) sedang menjajaki potensi bahaya UFO yang bertemu dengan pilot pesawat komersial.
jurnaldunia.com