Dimainkan oleh David Copperfield, aksi gergaji maut ini seolah-olah mengisahkan upaya meloloskan diri yang gagal.
Sang pemain diikat terbaring di sebuah meja sementara diatasnya terpasang gergaji bulat besar yang dapat diturunnaikkan. Setelah diikiat dengan pelbagai borgol dan belenggu, si pemain ditutup dalam sebuah kotak. Gergaji lalu berputar dan turun pelan-pelan mendekati kotak. Beberapa saat kemudian salah satu sisi kotak jatuh terbuka memperlihatkan si pemain berkutat untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu. Tapi sebelum dia berhasil meloloskan diri, gergaji sudah turun menembus dan memotong kotak. Pisau gergaji lalu memotong putus tubuh si pemain beserta mejanya. Kedua potongan meja lalu digeser saling menjauh hingga tubuh si pemain terlihat jelas menjadi dua potongan terpisah. Lalu nampak si pemain memerintahkan agar dilakukan proses sebaliknya. Kedua potongan tubuh dan menjanya ditempelkan jadi satu lagi, gergaji diangkat naik dan kotak menyatu lagi. Klimaksnya si pemain muncul keluar dari kotak tanpa cedera sedikit pun.
2. Dibekukan Dalam Es Selama Lebih Dari 60 Jam
Pada tanggal 27 Nobember 2000, Blaine melakukan suatu aksi yang
dinamai “Beku Dalam Waktu”, dan diliput khusus oleh TV. Blaine berdiri
terhimpit dalam blok es padat di lapangan Times Square, New York City.
Balok esnya transparan dan ditaruh di sebuah panggung kecil hingga
terlihat dia memang berada di dalamnya terus selama pertunjukkan. Ia
Cuma berpakaian sedikit dan tampak sudah menggigil bahkan sebelum
bongkahan-bongkahan es dipasang rapat di sekeliling dirinya. Ia bernapas
dan minum melalui sebuah selang dan satu selang lagi dipasang untuk
buang air kecil.
Ia bertahan disekap dalam balok es itu selama 63 jam, 42 menit dan 15
detik sebelum akhirnya balok es dibongkar dengan gergaji mesin. Ketika
dikeluarkan dari balok es itu, ia nampak ling lung dan kehilangan
orientasi. Ia segera diselimuti dan cepat-cepat dibawa ke rumah sakit
karena dokter takut tubuhnya mungkin mengalami goncangan berat.
Dalam dokumentasi yang direkam setelah peristiwa aksi ini, Blaine bercerita bahwa “perlu waktu satu bulan” sebelum ia mampu berjalan normal lagi dan ia tak sudi lagi melakukan aksi seperti itu. Di subuh hari tanggal 1 Januari 2010, rekor Blaine tersebut dipecahkan oleh seorang pemain dari Israel, Hezi Dayan yang berhasil bertahan dalam balok es selama 64 jam.
Dalam dokumentasi yang direkam setelah peristiwa aksi ini, Blaine bercerita bahwa “perlu waktu satu bulan” sebelum ia mampu berjalan normal lagi dan ia tak sudi lagi melakukan aksi seperti itu. Di subuh hari tanggal 1 Januari 2010, rekor Blaine tersebut dipecahkan oleh seorang pemain dari Israel, Hezi Dayan yang berhasil bertahan dalam balok es selama 64 jam.
3. Berjalan Di Atas Air
Seorang Illusionist bernama Criss Angel, berjalan di atas air sebuah kolam renang disaksikan sekelompok kecil orang.
4. Bertahan Di Semprot Api Yang Panasnya Lebih Dari 2000 Derajat
Dalam aksi ini, pesulap David Copperfield mencoba bertahan terhadap
semprotan api besar yang suhunya lebih dari 2000 derajat selama kurang
dari satu detik.
5. Menghilangkan Patung Liberty
Di tahun 1983 Jim Steinmeyer dan Don Wayne menciptakan pertunjukkan
untuk TV dimana seolah-olah patung kemerdekaan bisa dilenyapkan, tapi
itu belum sempat disiarkan. David Copperfield mengambilalihnya dalam
sebuah pertunjukkan ilusi. Ia memerintahkan sebuah tirai raksasa dikerek
naik menutupi pandangan ke arah pulau Liberty dimana patung berada,
lalu beberapa detik kemudian tirai diturunkan dan terlihat tempat dimana
tadinya patung berdiri sekarang kosong, sebuah helikopter melayang
diatasnya merekam ilusi itu dari udara, dan memang patungnya seolah-olah
hilang lenyap dan yang tinggal hanya lingkaran cahaya yang mengelilingi
patung tersebut. Untuk membuktikan bahwa patung itu benar-benar tidak
ada lagi di tempatnya, Copperfield menyorotkan 2 lampu sorot melewati
tempat itu dan nyatanya sinar lampu tidak terhalang apa pun. Sekelompok
penonton menyaksikan itu semua dari suatu tempat khusus yang tertutup
dan kebanyakan kameranya merekam dari tempat itu juga.
6. Melayang Di Atas Grand Canyon
Dalam pertunjukkan spesial TV-nya yang ke-6, David Copperfield
melayang di atas Grand Canyon, judulnya: ”Mujizat ke VI David
Copperfield : Melayang Di Atas Grand Canyon.” Tidak ada efek spesial TV
atau tirai hijau digunakan dalam pertunjukkan itu dan juga tak mungkin
sebab pada tahun 1984 teknologi untuk itu belum ada, tidak seperti
sekarang.
7. Mencabut Gigi Depan Sembarang Gadis Penonton
David Blaine dalam pertunjukkan spesialnya : ”Ditenggelamkan
Hidup-Hidup”, sempat mempertontonkan trik sebagai berikut : ia
memasukkan jari-jarinya ke mulut seorang gadis penonton dan mencabut
lepas dua buah gigi si gadis. Si gadis berteriak-teriak dan
menjilat-jilatkan lidahnya ke lubang gusi yang sudah tak ada giginya
itu. Blaine lalu memasukkan gigi gadis itu ke dalam mulutnya sendiri
lalu meludahkannya menancap kembali ke tempat semula di gusi gadis
tersebut.
8. Menelan Mata Bor Beton (Jack Hammer)
Menelan pedang sudah cukup menakjubkan tapi bagaimana dengan
menelan bulat bor beton yang mesinnya dihidupkan. Dan Thomas Black
Thorne benar-benar sanggup melakukannya. Dalam sebuah pertunjukkan TV ia
menelan sebuah bor beton yang mesinnya dijalankan, dan itu memang
kemampuan khasnya. Ini disiarkan langsung dalam pertunjukkan TV Jerman.
9. Dikubur Hidup-Hidup
Pesulap Criss diborgol lalu dimasukkan ke sebuah peti mati yang
kemudian dikubur di dalam tanah sedalam 6 kaki (180cm), tapi dia
berhasil lepas keluar.
10. Dua Orang Serentak Menangkap Peluru Yang Ditembakkan
Menangkap peluru sungguh suatu ilusi yang menakjubkan dimana si
pesulap menangkap peluru yang ditembakkan langsung mengarah kepadanya.
Dalam pertunjukkan ini digunakan sebuah senapan yang diisi dan
dioperasikan oleh seseorang yang paham akan senjata api hingga diyakini
tak ada akal-akalan disitu. Seringkali pula pelurunya diberi tanda oleh
salah seorang penonton agar nanti dapat dikenali kembali. Diupayakan
benar-benar agar jelas terlihat si orang yang menembakkan senapan tidak
bersentuhan dengan orang yang menangkap peluru, keduanya berdiri
terpisah sejak semula. Sewaktu pesulap Penn dan Teller melakukan
pertunjukkan menangkap peluru, di mana masing-masing serentak menangkap
peluru yang saling ditembakkan oleh keduanya, sebuah garis sengaja
ditarik melintang di tengah panggung untuk menandai tak seorang pun dari
keduanya menyeberang ke sisi yang lain. Agar makin tegang dan dramatis,
senapan-senapan yang dipakai di pertunjukkan itu sengaja dipasangi
teropong laser.