VIVAnews
-Sumber penyelidikan pemerintah Rusia mengungkap dugaan baru gagalnya
peluncuran Satelit Telkom-3 dan Ekspress-MD2. Kegagalan itu disebabkan
kerusakan di pipa bahan bakar roket Proton-M, sehingga dua satelit itu
batal mengorbit.
Sumber pemerintah seperti dikutip harian Rusia, Kommersant, mengatakan telemetri menunjukkan tekanan di level atas Briz-M turun tajam setelah pembakaran kedua. Ini menyebabkan roket Proton-M lepas kendali. Telemetri adalah sebuah teknologi pengukuran jarak jauh, dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem.
Peluncuran itu sebenarnya dijadwalkan menggunakan empat pembakaran dari Briz-M untuk menempatkan Satelit Telkom-3 dan Satelit Rusia Ekspress MD2 ke orbit.
Menurut sumber tersebut, pipa bahan bakar Briz-M kemungkinan mengalami "kerusakan mekanis" atau karena beberapa benda tak dikenal.
Sumber pemerintah seperti dikutip harian Rusia, Kommersant, mengatakan telemetri menunjukkan tekanan di level atas Briz-M turun tajam setelah pembakaran kedua. Ini menyebabkan roket Proton-M lepas kendali. Telemetri adalah sebuah teknologi pengukuran jarak jauh, dan pelaporan informasi kepada perancang atau operator sistem.
Peluncuran itu sebenarnya dijadwalkan menggunakan empat pembakaran dari Briz-M untuk menempatkan Satelit Telkom-3 dan Satelit Rusia Ekspress MD2 ke orbit.
Menurut sumber tersebut, pipa bahan bakar Briz-M kemungkinan mengalami "kerusakan mekanis" atau karena beberapa benda tak dikenal.
Gagalnya peluncuran
tersebut telah mendorong Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, menangguhkan
semua Proton-M sampai penemuan penyelidikan dikembalikan.
Roscosmos menolak mengomentari penyebab kegagalan itu ketika dihubungi oleh RIA Novosti. Tahun lalu, kerusakan dari roket pendorong Briz-M menyebabkan hilangnya satelit telekomunikasi Express-AM4.
viva.co.id