Sebelum alfabet ditemukan, manusia menggunakan gambar-gambar untuk merekam peristiwa-peristiwa atau menyampaikan gagasan-gagasan. Sebuah gambar dari beberapa kijang bertanduk dapat berarti “Ini adalah daerah pemburuan yang baik”. Jadi, ini sebenarnya adalah suatu bentuk penulisan. “Tulisan gambar” itu sangat dikembangkan oleh bangsa-bangsa Babilonia, Mesir, dan Cina Kuno.
Lambat laun, tulisan gambar
mengalami perubahan. Gambar, bukan hanya berarti obyek yang digambar,
juga mewakili gagasan yang berhubungan dengan obyek yang di gambar.
Misalnya, gambar kaki mungkin menunjukkan kata kerja “berjalan”. Tingkat penulisan ini disebut “ideografik”, atau “tulisan gagasan”.
Kesulitan dengan jenis tulisan ini adalah bahwa pesan-pesan dapat
ditafsirkan oleh orang yang berbeda-beda dengan cara yang berbeda-beda.
Jadi, sedikit demi sedikit metode ini berubah. Lambang-lambang muncul
untuk mewakili gabungan-gabungan suara. Misalnya, jika kata untuk “lengan” adalah “id”, gambar lengan berarti suara “id”. Tingkat penulisan ini dinamakan “tulisan berdasarkan suku kata”.
Bangsa-bangsa
Babilonia, Cina dan Mesir tidak pernah mengalami tingkat penulisan ini.
Bangsa Mesir benar-benar menyusun semacam alfabet dengan menyertakan 24
tanda di antara gambar-gambar mereka yang mengandung huruf-huruf atau
kata-kata yang berbeda dari masing-masing satu konsonan. Tetapi mereka
tidak menyadari nilai dari penemuan mereka.
Kira-kira
3.500 tahun yang lalu, orang-orang yang tinggal dekat pantai
Mediterania bagian timur membuat langkah besar yang menuju pada alfabet
kita. Mereka menyadari bahwa tanda yang sama dapat digunakan untuk
suara yang sama dalam segala hal. Jadi, mereka menggunakan sejumlah
terbatas tanda-tanda dengan cara ini dan tanda-tanda ini menjadi sebuah alfabet.
Perkembangan alfabet mereka digunakan oleh Bangsa Yahudi dan kemudian Bangsa Phoenix. Bangsa Phoenix membawa alfabet mereka kepada Bangsa Yunani. Bangsa Romawi mengambil alfabet Bangsa Yunani dengan beberapa perubahan dan tambahan dan meneruskannya kepada orang-orang Eropa bagian Barat dalam alfabet Latin. Dari sinilah asalnya alfabet yang kita gunakan sekarang.