Saturday, September 15, 2012

NASA Rahasiakan Ritual Armstrong Cs di Bulan



Astronot Apollo 11, Neil Armstrong (kiri), Edwin
Astronot Apollo 11, Neil Armstrong (kiri), Edwin
VIVAnews - Ribuan orang berkumpul di Washington National Cathedral, Kamis 13 September 2012 waktu setempat, untuk melepas kepergian Neil Armstrong, manusia pertama yang menjejakkan kaki ke bulan.

Armstrong yang wafat pada usia 82 tahun dipuji sebagai pahlawan besar yang rendah hati, yang memilih laut sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, alih-alih angkasa luar.

Mengenang Armstrong, tak lepas dari misi Apollo 11, 20 Juli 1969. Bersama rekannya, Buzz Aldrin ia ke luar dari modul bulan, melangkah, melompat, dan menancapkan bendera Amerika Serikat. Namun, ada detail yang sengaja  dipetieskan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Tak banyak yang tahu, sebelum melangkah ke bulan, rekan Armstrong, Buzz Aldrin membawa bungkusan plastik kecil berisi anggur dan roti, dari gereja Webster Presbyterian. "Saya minta untuk mengheningkan cipta pada semua orang...dan mengundang siapapun dan di manapun orang yang mendengarkan ini, untuk mengehentikan aktivitasnya sejenak, merenungkan sejenak peristiwa beberapa jam terakhir, dan bersyukur dengan cara sendiri," demikian isi pesan radio Aldrin pada NASA kala itu.

Ia lalu memakan dan meminum barang bawaannya itu. Ritual itu dideskripsikan Aldrin dalam kopian majalah Guidepost. "Aku menuangkan anggur dalam piala yang diberikan gereja. Pada gravitasi Bulan yang hanya seperenam bumi, Anggur perlahan jatuh ke sisi cangkir. Dipikir-pikir ini sangat menarik, karena cairan pertama yang dituang di bulan, dan makanan pertama, adalah elemen komuni," kata Aldrin.

Ia juga sempat membaca kutipan Injil. Selama upacara berlangsung, Armstrong yang seorang deist, hanya terdiam menyaksikannya, tanpa berkomentar apapun.

Kisah ritual itu awalnya akan diungkap Aldrin ke dunia melalui radio. Namun batal, dilarang. Saat itu, NASA masih belum pulih dari gugatan yang dilancarkan seorang atheis, Madalyn Murray O'Hair.

Setelah terungkap kru Apollo 8 membaca Injil saat mengorbit, O'Hair meminta NASA untuk melarang para astronot yang sedang bertugas menjalankan ritual agama di bumi, luar angkasa, dan di bulan. Alasan dia, itu melanggar konstitusi yang memisahkan agama dan negara.

Sementara, Aldrin mengatakan dalam bukunya, Magnificent Desolation, keputusannya menyelenggarakan komuni di bulan adalah sebagai bentuk rasa syukur. Namun ia tak akan melakukannya lagi. "Meski itu sangat berarti bagiku, tapi itu adalah ritual Kristiani. Sementara, kami kami ke bulan atas nama semua manusia -- baik Kristiani, Muslim, Yahudi, animis, agnostik, atau atheis.

Setelah Aldrin, tak diketahui apakah ritual serupa, agama apapun, sempat digelar di bulan. Untuk diketahui misi ke bulan berakhir pada tahun 1972. Sementara, pesan terakhir yang dipancarkan ke luar angkasa adalah lagu yang dinyayikan penyanyi rap, Will.i.am, yang disiarkan di Planet Mars bersama misi Curiosity. (Sumber: Guandian | umi)