warga colorado berduka |
VIVAnews - Tiga
orang warga negara Indonesia dilaporkan menjadi korban penembakan yang
dilakukan seseorang yang mengaku "Joker" di Colorado, Amerika Serikat.
Ketiganya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Amerika Serikat, Fiki Oktanio, kepada VIVAnews, Minggu 21 Juli 2012. Dia mengatakan bahwa para korban adalah satu keluarga: bapak, ibu dan anak.
"Bapaknya bernama Anggiat Mora Situmeang, ibunya bernama Rita Paulina Situmeang dan anaknya bernama Prodeo et Patria Situmeang," kata Oktanio.
Menindaklanjuti laporan jatuhnya korban WNI, KJRI akan mengirimkan dua orang stafnya ke Colorado. Salah satu yang staf yang dikirim, Febry Elsafrino, mengatakan bahwa tugas mereka adalah memastikan bahwa para korban mendapatkan perawatan yang layak di rumah sakit.
"Kami akan melihat bantuan apa saja yang diperlukan dari kami, intinya adalah perlindungan WNI," kata lelaki yang akrab disapa Rino ini.
Dia mengatakan, Anggiat Mora Situmeang yang berusia 45 tahun sudah keluar dari rumah sakit karena hanya mengalami luka memar di mata sebelah kiri. Anaknya Prodeo, 15, mengalami luka tembak di punggung bawah kiri, situasi sudah stabil.
"Sedangkan ibunya, Rita, 45, terkena tembakan di lengan kiri dan kaki kiri, besok akan dioperasi. Tapi overall situasinya stabil," kata Rino.
Penembakan di Colorado terjadi di sebuah bioskop Jumat malam pada premier film Batman terbaru "The Dark Knight Rises." Sebanyak 12 orang tewas dan 59 lainnya terluka.
Pelaku yang bernama James E. Holmes mengaku sebagai "Joker" saat ditangkap polisi tanpa perlawanan.Hal ini disampaikan oleh Pejabat Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Amerika Serikat, Fiki Oktanio, kepada VIVAnews, Minggu 21 Juli 2012. Dia mengatakan bahwa para korban adalah satu keluarga: bapak, ibu dan anak.
"Bapaknya bernama Anggiat Mora Situmeang, ibunya bernama Rita Paulina Situmeang dan anaknya bernama Prodeo et Patria Situmeang," kata Oktanio.
Menindaklanjuti laporan jatuhnya korban WNI, KJRI akan mengirimkan dua orang stafnya ke Colorado. Salah satu yang staf yang dikirim, Febry Elsafrino, mengatakan bahwa tugas mereka adalah memastikan bahwa para korban mendapatkan perawatan yang layak di rumah sakit.
"Kami akan melihat bantuan apa saja yang diperlukan dari kami, intinya adalah perlindungan WNI," kata lelaki yang akrab disapa Rino ini.
Dia mengatakan, Anggiat Mora Situmeang yang berusia 45 tahun sudah keluar dari rumah sakit karena hanya mengalami luka memar di mata sebelah kiri. Anaknya Prodeo, 15, mengalami luka tembak di punggung bawah kiri, situasi sudah stabil.
"Sedangkan ibunya, Rita, 45, terkena tembakan di lengan kiri dan kaki kiri, besok akan dioperasi. Tapi overall situasinya stabil," kata Rino.
Penembakan di Colorado terjadi di sebuah bioskop Jumat malam pada premier film Batman terbaru "The Dark Knight Rises." Sebanyak 12 orang tewas dan 59 lainnya terluka.