Saturday, July 21, 2012

Penembak Di Premier Batman Mengaku Joker

Pelaku penembakan di AS, menewaskan 12 orang
Pelaku penembakan di AS, menewaskan 12 orang
VIVAnews - Sebanyak 12 orang tewas dalam penembakan di premier film terbaru Batman di kota Aurora, Colorado, kemarin. Pelaku yang kemudian menyerah mengaku bahwa dia adalah "Joker" musuh bebuyutan si manusia kelelawar.

Sebelumnya CNN memberitakan dalam breaking news bahwa korban tewas mencapai 14 orang, namun kemudian dianulir menjadi 12 orang. Sebanyak 59 orang terluka. Korban luka termuda adalah bayi berusia empat bulan.

Pelaku yang diketahui bernama James E. Holmes, 24, mencat rambutnya berwarna merah agar menyerupai tokoh Joker. Tokoh antagonis ini menjadi semakin terkenal namanya setelah diperankan oleh almarhum Heath Ledger di "The Dark Knight" tahun 2008 lalu.

Pelaku yang mengenakan topeng gas air mata tidak melawan ketika ditangkap polisi. Menurut laporan kepolisian Aurora, saat tertangkap, Holmes mengenakan pakaian pelindung dari ujung kepala hingga kaki, lengkap dengan rompi anti peluru.

Polisi menyita senapan laras panjang AR-15, senapan diameter 12 dan dua pistol kaliber 40, serta sebilah pisau. Senjata ini dibeli secara sah oleh Holmes di sebuah toko senjata di Denver enam bulan lalu.

Sementara itu, polisi yang mencoba menggeledah apartemen pelaku menemui kesulitan. Pasalnya, di dalam apartemen telah dipasangi jebakan-jebakan yang terhubung dengan kabel.

"Apartemennya dipasangi perangkap kabel yang terhubung dengan alat pembakar dan bahan kimia lainnya," kata kepala polisi Aurora, Dan Oates. Dia mengatakan bahwa perlu berhari-hari sampai apartemennya aman untuk dimasuki.

Holmes beraksi di tengah-tengah pemutaran premier film terbaru Batman "The Dark Knight Rises". Sebelum menembak, Holmes melemparkan kaleng gas, belum diketahui apakah gas air mata atau hanya asap. Dia tiba-tiba berdiri di depan layar dan melepaskan tembakan secara sembarang.

"Adegannya persis seperti film horor. Dia menembaki siapa saja, seperti sedang berburu hewan," kata seorang penonton, Chris Ramos.

FBI dalam pernyataannya mengatakan bahwa penyerangan ini tidak terkait tindak terorisme. Mereka mengatakan bahwa Holmes bekerja sendiri, motifnya belum diketahui.