The Joker , diciptakan oleh Jerry Robinson, Bill Finger dan Bob Kane.
Sometimes I remember it one way, sometimes another… if I’m going to have a past, I prefer it to be multiple choice!”
The Joker adalah seorang psiko-kriminal yang penuh dengan kekerasan. Dalam kisah Batman versi apapun, The Joker selalu ada dan menyebabkan berbagai macam tragedi, bahkan dalam kehidupan pribadi Batman.
Identitas Joker yang asli tidak pernah jelas, bahkan namanya tidak pernah terungkap. Joker sendiri sering kebingungan mengenai apa yang sebetulnya terjadi pada dirinya. Dalam Detective Comics#168, Joker dikatakan adalah seorang kriminal yang dikenal sebagai Red Hood. Di kisah ini, dia adalah seorang ilmuwan yang mencoba mencuri dari perusahaan tempat dia bekerja. Kejar-kejaran dengan Batman, Joker jatuh ke dalam genangan sampah kimia yang mengelupas kulitnya, merusak rahang dan mengacaukan pikirannya.
The Killing Joke mengungkap bahwa Joker sesungguhnya adalah seorang teknisi di sebuah perusahaan kimia yang meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi pelawak, impiannya yang sesungguhnya. Namun dia gagal dan jatuh melarat. Untuk menyuport istrinya yang sedang hamil, dia terpaksa mau diajak kerjasama oleh dua orang kriminal yang berencana merampok perusahaan tempat Joker dulu pernah bekerja. Saat membantu dua kriminal itu, istri Joker di rumah mengalami kecelakaan yang menewaskannya bersama bayi yang sedang di kandungnya tersebut.
Joker dan dua kriminal segera tertangkap oleh petugas keamanan, lalu bekejar-kejaran dengan Batman yang segera tiba di tempat. Joker jatuh ke dalam genangan sampah kimia yang merusak tubuhnya. Tidak tahan dengan segala yang terjadi, Joker akhirnya kehilangan kewarasannya.
Kisah lain
menyebutkan bahwa Joker adalah seorang anggota gangster yang sadis yang
bekerja pada sekelompok mafia di kota Gotham. Pada suatu hari, disiksa
lalu kabur dan tanpa sengaja, tersiram cairan kimia yang merusak
tubuhnya.
Dalam banyak kisah, Batman berulang kali mendapat kesempatan untuk membunuh Joker, namun tidak pernah dilakukannya. Di lain pihak, Joker pun berulang kali mendapat kesempatan untuk membunuh Batman, yang jelas tidak akan dilakukannya. Joker pada akhirnya menjadi terobsesi untuk menjelma sebagai bayangan dari Batman, menikmati setiap duel, dan selalu berusaha meyakinkan Batman bahwa mereka berdua sesungguhnya sama. Sama-sama tidak waras.
Joker di Film
Dalam
Seri TV, Joker digambarkan sebagai seseorang yang tidak berhenti
tertawa dan seorang kriminal yang super konyol. Dia mengacaukan kota
dengan cara menghentikan suplai air bersih menjadi jelly yang lengket,
memukul Batman sambil surfing, dan merampok bank sebagai kegiatan rutin
yang menyenangkan. Dalam layar lebar Batman, Jack Nicholson
memerankan The Joker sebagai seorang anggota gangster yang narsis abis
bernama Jack Napier yang terjatuh dalam cairan kimia saat berkelahi
dengan Batman. Kerusakan wajahnya tambah parah saat dia terpaksa
dioperasi plastik di sebuah klinik tidak jelas. Dia lalu mulai stress
yang akhirnya membuatnya gila, lalu mulai mengejar-ngejar Batman. Pada
akhir kisah diketahui bahwa Joker ternyata adalah salah seorang perampok
yang membunuh orangtua Bruce Wayne.
Dalam film Batman yang terakhir, The Dark Knight,
tokoh The Joker menjelma menjadi lebih realistis dan mengerikan. Joker
yang tadinya digambarkan sebagai seorang tidak waras yang konyol, lalu
gangster yang narsis kronis, sekarang menjelma menjadi seorang
psikopat, pembunuh masal, dan penderita schizoprenia yang sama sekali
tidak memiliki empati dan terobsesi pada Batman. Dia digambarkan
sebagai orang yang mampu dan selalu berbuat semau-maunya tanpa merasa
terbebani dengan apapun, dan berhasil menciptakan chaos di Gotham City.
Dalam kisah Batman yang terakhir ini, Joker tidak menang namun juga
tidak sepenuhnya kalah. Dia berhasil merubah seorang pahlawan jatuh dan
menjadi seorang kriminal.
Joker adalah karakter unik yang susah dipahami. Heath Laedger, pemeran Joker dalam The Dark Knight,
mengumpulkan seluruh kisah mengenai Joker yang ada, dalam usaha untuk
memahami karakter. Dia bahkan mengurung dirinya sendiri dalam sebuah
hotel selama sebulan, merasakan kesepian yang diderita oleh sang tokoh.
Berusaha membangun kepribadian dan bahkan membuat diary yang mencatat
pemikiran dan perasaan Joker. Nampaknya pada akhirnya memang Heath
Ledger lah yang berhasil memahami The Joker dengan sangat baik. The
Joker bukan hanya orang kurang waras yang senang menciptakan chaos,
namun dia sendiri pun adalah chaos. Seperti kata Leadger:
“There’s a bit of everything in him. There’s nothing that consistent,”