europa (satelite jupiter) |
Berdasarkan citra yang diambil, astronom mendapatkan struktur aneh disebut "chaos terrain". Untuk menjelaskan terbentuknya topografi itu, astronom mempelajari bagaimana topografi yang sama terbentuk di Bumi. Astronom menemukan, topografi itu mungkin dibentuk oleh panas dari dalam Europa yang melelehkan es di dekat permukaannya, menyebabkan bagian atasnya retak atau runtuh. Analisis membuktikan bahwa lapisan es di permukaan Europa adalah setebal 10 km. Sementara, di bawahnya terdapat danau air asin yang kedalamannya sekitar 3 km.
Tentu saja temuan ini membuat
gembira para astronom, karena kondisi Europa telah memenuhi dua syarat
penting untuk mendukung kehidupan, yakni air dan energi. Seperti
diketahui, evolusi awal Bumi menunjukkan perlunya energi untuk
mendukung kehidupan, salah satunya berupa petir. Selama 3,8 miliar tahun
sesudahnya, Bumi juga masih tergantung pada energi Matahari.
Studi yang juga dipublikasikan di
jurnal Nature ini semakin menambah wawasan tentang satelit
planet-planet gas raksasa. Satelit Saturnus, Enceladus, diduga juga
memiliki lautan. Meski memiliki air dan energi, Europa tak langsung
bisa dihuni. Ada syarat kehidupan lain, seperti zat organik, yang belum
tentu ada. Astronom akan menjadikannya target eksplorasi selanjutnya.
Sumber : kompas.com