Pernah datang ke toko dimana kamu bisa memilih beberapa permen dan
kemudian mencampurkannya dengan permen lainnya? Seperti itulah alam semesta yang memiliki berbagai jenis bintang di dalamnya.
Warna bintang-bintang menjadi sumber informasi bagi astronom untuk
mengetahui berat dan juga temperatur di permukaannya. Untuk bintang yang
super panas dan juga paling berat warnanya biru. Sedangkan bintang
paling dingin dan paling ringan warnanya merah. (Ini berkebalikan dengan
penggunaan warna biru dan merah untuk menunjukkan panas dan dingin
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: warna merah biru pada prakiraan
cuaca, keran air ataupun dispenser. Biru untuk dingin dan merah untuk
panas).
Untuk memudahkan, bintang-bintang dikelompokkan dalam sebuah kelompok
yang diurut dari paling panas ke yang paling dingin : O, B, A, F, G, K
dan M. Matahari
kita berada di kelompok bintang tipe G yang ada di tengah-tengah. Dan
kalau kamu perhatikan, urutan kelompok bintang ini juga tidak sesuai
urutan abjad. Bagaimana
cara menghafalnya? Dalam bahasa Inggris, kita gunakan sedikit tipuan
untuk menghafalnya secara berurutan: Hafalkan saja kalimat ini: “Oh Be A Fine Girl/Guy, Kiss Me”.
(mudah bukan? Sekarang bisakah kamu menciptakan satu kalimat sederhana
untuk mengingat urutan kelompok bintang ini dalam bahasamu? Lihat juga
aktivitas yang ada di akhir cerita)
Baru-baru ini, tim astronom internasional melakukan pengamatan
terhadap 71 bintang tipe-O – toko permen “bundar” terbesar di alam
semesta. Kalau dilihat dari urutan di kelompok bintang, maka bisa kamu
lihat kalau bintang O itu bintang yang paling panas. Dan para astronom
selalu berpikir kalau bintang tipe O ini berada jauh sekali dari
tetangga terdekatnya. Ternyata, dalam penelitian terbaru 3 dari 4
bintang tipe O berada sangat dekat dengan bintang lain. Kenyataannya, 1
dari 3 bintang letaknya sangat dekat sehingga bintang itu kemudian
bersatu dengan bintang tetangganya menjadi satu bintang tunggal!