Spear
of destiny atau tombak takdir, adalah sebuah tombak yang digunakan
untuk menusuk lambung Jesus saat penyalibannya. Seorang prajurit yang
katanya menusuk adalah seorang prajurit yang matanya mengalami
kekurangan dalam pengelihatan. Dan saat darah Jesus terpercik ke
matanya, ajaibnya matanya itu langsung sembuh.
Longinus,
nama prajurit ini akhirnya terbunuh oleh eorang gubernur yang merasa
tidak puas, karena Longinus tidak mampu menyembuhkan matanya, walau
akhirnya mata gubernur terebut sembuh setelah terpercik darah Longinus
yang ditusuknya pakai tombak itu.
Tombak
itu akhrinya ia kirim ke Roma, dalam perjalanannya tombak itu hilang
dan ditemukan lagi setelah perang salib usai. Tombak ini kemudian
disimpan di Konstantinopel dan hilang lagi setelah konstantinopel
runtuh. Namun, lagi-lagi tombak ini ditemukan di Austria, dan ketika
Hitler berkuasa tombak inipun sempat diteliti oleh Himmler.
Himmler
dan SS.Thulenya dalam catatan mereka mengatakan bahwa setelah Spear
Longinus itu dikubur di sebuah tempat di Antartika. Tetapi tampaknya ini
hanya sekedar Hoax karena kalau mereka memiliki tombak itu pasti mereka
gunakan dan tidak mungkin disimpan di kutub. Juga Hitler sendiri pernah
berkata bahwa selama tombak itu ada di kekuasaanya maka dia tidak
mungkin dikalahkan, jadi tampaknya tidak ada alasan yang rasional
mengapa tombak itu harus disembunyikan di Antartika.
Pada
perang dunia kedua, konon Hitler kalah dari sekutu karena seorang
jendral bernama S.Patton dipercaya memegang kendali atas tombak ini.
Austria lalu meminta Patton mengembalikannya karena tombak itu adalah
aset negara mereka. Patton, untuk menghindari konflik memilih
mengembalikannya dan pada tanggal 21 Desember 1945 ia tewas akibat
kecelakaan mobil. Anehnya, supir Patton tidak mengalami luka, dan
dipercaya Patton kehilangan kekuatan atas tombak tersebut dan
mengirimnya menuju kematian.
sumber http://blog-ansyari.blogspot.com/2012/07/misteri-spear-of-destiny-tombak-takdir.html