Thursday, July 19, 2012

"Hari Akhir" Kalender Maya Bukan Ramalan

 Temuan baru prasasti Maya berisi tanggal

Arkeolog menafsirkan temuan kedua yang mengonfirmasi "hari akhir" jatuh pada 21 Desember 2012. Temuan ini terpampang pada prasasti situs La Corona, Guatemala.

"Teks ini lebih membicarakan sejarah politik kuno dibanding ramalan," ujar Direktur Ekskavasi La Corona, Marcello A. Canuto.

Sejak 2008, Canuto dan Tomás Barrientos dari Universidad del Valle de Guatemala mengarahkan ekskavasi di situs La Corona. Tempat ini sempat dijarah pencuri barang antik.

"Tahun lalu, kami menyadari para penjarah pada bangunan tertentu meninggalkan batu pahatan. Batu berukir ini terlalu terkikis sehingga sulit dijual di pasar barang antik," ujar Barrientos.

"Kami mengetahui mereka menemukan sesuatu yang penting. Tapi, kami juga berpikir mereka telah melewatkan sesuatu," imbuhnya seperti dilansir dari Daily Mail.

Canuto dan Barrientos menemukan teks terpanjang yang pernah ditemukan di Guatemala. Menurut Direktur Pusat Mesoamerica Universitas Texas, Amerika Serikat, David Stuart, tangga yang dipahat itu merekam sejarah La Corona selama 200 tahun. Stuart ikut menjadi anggota ekspedisi pertama penjelajahan situs itu pada 1997.

Sebagian besar prasasti ini dipahat di batu. Ketika menafsirkan temuan baru ini  pada Mei 2012, Stuart mengenali referensi 2012 pada bongkahan tangga. Ada 56 hieroglif terukir halus pada batuan ini.

Prasasti ini merayakan kunjungan kerajaan penguasa terbesar bangsa Maya, Yuknoom Yich'aak K'ahk'dari Calakmul ke La Corona pada 696 Masehi. Kunjungan resmi ini terjadi beberapa bulan setelah dia berhasil menaklukkan musuh bebuyutannya Tikal pada 695 Masehi.

Para cendikiawan berpikir dia telah terbunuh dalam pertempuran ini. Penguasa ini mengunjungi sekutu dan memenangkan ketakutan mereka setelah sempat kalah.

Referensi 2012 menandai rezim kekacauan raja ini. Bukan ramalan kiamat. Prestasinya menjadi kerangka kosmologis yang lebih besar.

"Pada saat krisis, bangsa Maya kuno menggunakan kalender mereka untuk mempromosikan kesinambungan dan stabilitas politik dibanding prediksi kiamat," ujar Canuto.

Isu kiamat 2012 telah dijadikan pembahasan dalam beberapa buku sejak 1970-an. Timbul prediksi nasib bumi berada di tangan planet misterius temuan bangsa Sumeria, Nibiru atau lubang hitam. Legenda Nibiru dikaitkan dengan penemuan kalender Maya yang berakhir pada 2012. Hubungan Nibiru dan kalender Maya ini yang menimbulkan spekulasi kiamat terjadi pada tahun ini.

sumber:viva.co.id