Saturday, July 14, 2012

Adik Tiri Obama di Permukiman Kumuh Kenya

Kibera di Nairobi adalah permukiman kumuh terbesar di benua Afrika. Sekitar 60 persen populasi Nairobi atau 2,5 juta orang hidup di permukiman kumuh ini
Adik tiri Barack Obama yang tinggal di permukiman kumuh di Kenya mengatakan bahwa ia tidak butuh bantuan dari saudaranya yang berkuasa. Pernyataan itu muncul dalam film dokumenter yang bernada mengritik Presiden AS tersebut.

"Saya rasa dia harus mengurusi keluarganya sendiri. Saya anggota keluarganya, tapi saya sudah dewasa, jadi saya membantu diri saya sendiri," kata George Obama yang diwawancara di bangku taman oleh penulis konservatif Dinesh D'Souza dalam dokumenter berjudul "2016: Obama's America".

.D'Souza adalah penulis dari buku laku yang keluar 2011 "Akar Kemarahan Obama". Dia sengaja mencari adik presiden AS tersebut di Nairobi setelah melihat berita akan George Obama yang hidup miskin di ibu kota Kenya.

Klip film itu tidak menunjukkan bahwa sebenarnya Obama muda sempat tinggal di kawasan perumahan orang kaya di Nairobi sebelum kemudian tinggal di permukiman kumuh, bekerja bersama yayasan amal yang ia dirikan untuk membantu pemuda miskin.

Saat D'Souza mengutip Injil dan menyatakan bahwa Presiden Obama gagal dalam tugasnya untuk "menjaga adiknya", George Obama membalas, "Dia punya banyak masalah yang harus ia atasi. Dia merawat dunia, jadi dia juga merawat saya."

Ini adalah untuk pertama kalinya George Obama muncul dalam film. Ia kemudian mengatakan bahwa Kenya mungkin bisa menikmati tingkat pembangunan yang lebih baik jika kolonialisme Inggris (yang berakhir pada 1963) berlangsung lebih lama. "Mereka pasti akan membangun kami. Kini kami terus berperang, berkelahi, saling bertikai tanpa alasan jelas."

Ayah Barack dan George Obama, Barack Obama Senior, adalah seorang ahli ekonomi dan akademisi. Ia memiliki empat istri, termasuk antropolog Ann Dunham, ibu Presiden Obama, dan Jael Otieno, ibu George Obama, yang kini tinggal di Amerika Serikat.

George mengatakan usianya baru enam bulan saat ayahnya meninggal dalam kecelakaan mobil. Ia sama sekali tak punya kenangan akan Barack Obama Senior, meski menurut ibunya, sang ayah adalah orang yang "sangat berpendidikan".

Film dokumenter itu berakhir dengan keadaan kontras antara George Obama di pintu gubuk konblok dan pemimpin Amerika  Barack Obama berjalan di taman Gedung Putih.

D'Souza adalah analis kebijakan di administrasi Presiden Reagan. Ia membuat kontroversi saat berargumen bahwa politik Obama adalah perwujudan dari kebencian ayahnya terhadap penjajahan.

"Sepertinya ada sesuatu yang asing soal Obama, dia bukan orang Amerika," kata D'Souza pada sebuah wawancara radio.

sumber