Sebuah asteroid berkekuatan setara bom atom Hiroshima dijadwalkan akan
melintasi Bumi pada jarak yang lebih dekat dibandingkan satelit-satelit
komersial.
Asteroid 2012 DA14 yang mengelilingi Bumi satu tahun sekali itu akan melintasi Bumi pada jarak 24.000 km, Februari mendatang.
Untungnya, kali ini tidak akan menghantam planet kita, namun perlu
disadari bahwa benda ini hanyalah salah satu dari sekitar 500.000
asteroid yang mengelilingi bumi dekat orbit.
Para ilmuwan mengatakan kita tidak akan dapat terhindar dari salah satu
hantamannya pada tahun 2013, namun kemungkinan seperti itu tidak dapat
dikesampingkan selama asteroid berada pada jarak dekat.
Jika telah memasuki atmosfer bumi dan meledak, kekuatannya hanya akan dapat menghancurkan area seukuran Greater London.
Asteroid itu ditemukan bulan lalu oleh sebuah tim dari observatorium La
Sagra Sky Survey dekat Granada, Spanyol. Observatorium ini menggunakan
teleskop otomatis untuk melacak asteroid dan komet-komet kecil.
2012 DA14 ditemukan setelah para astronom mencari-cari bidang langit di mana asteroid biasanya tidak terlihat.
Dr Gerhard Drolshagen, pengamat benda anagkasa dari Badan Antariksa
Eropa (SSA), mengatakan: "Obyek itu berukuran sekitar 50 meter persegi
dan benda angkasa seukuran itu bisa mengakibatkan beberapa kerusakan
jika meledak di wilayah berpenghuni. Setara dengan kekuatan senjata
nuklir terbesar. “
Pada tahun 1908 sebuah asteroid yang diperkirakan seukuran 40 meter
meledak di atas Tunguska, Siberia, telah meratakan hutan seluas 2.000
kilometer persegi.
"Itu adalah sebuah wilayah seukuran Greater London," ujar Dr Drolshagen. “Asteroid ini sedikit lebih besar.”
Asteroid ini diperkirakan berada pada titik terdekat sekitar jam 6 sore, waktu Inggris pada 15 Februari mendatang.
"Tahun depan benda ini akan sangat bagus dilihat lewat teropong, tetapi
tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Dr Drolshagen. "Di masa
mendatang kemungkinan terjadinya tabrakan tidak bisa sepenuhnya
dikesampingkan."
Sekitar 500.000 asteroid berukuran hingga 30 meter diperkirakan berada dekat Bumi yang diyakini belum ditemukan.
Dr Detlef Koschny, yang juga dari SSA, mengatakan, “Kami sedang
mengembangkan sebuah sistem teleskop optik otomatis pendeteksi asteroid
seperti ini, dengan tujuan untuk dapat melihat keberadaannya paling
tidak tiga minggu sebelum berada paling dekat dengan Bumi.”