Pages

Sunday, July 15, 2012

Peradaban Purba Gunung Padang Telah Mengenal Logam Mulia


Gunung Padang (Helmi/Dok)
Peradaban Purba Gunung Padang Telah Mengenal Logam Mulia Hampir semua peradaban besar masyarakat pada masa lalu, didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam tersebutlah yang menjadi modal mereka untuk membangun peradaban. Indikasi serupa juga ditemukan di situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Kemungkinan besar, masyarakat wilayah itu di masa lalu telah mengenal logam emas yang menjadi salah satu fondasi terbentuknya peradaban Gunung Padang.

Dugaan ini diperkuat oleh temuan tambang emas rakyat oleh Tim Terpadu Penelitian Mandiri, yang jaraknya tidak jauh dari situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Cianjur Jawa Barat tersebut. Tambang emas rakyat tersebut jaraknya sekitar 4 kilometer dari lokasi situs. Saat ini masyarakat di sekitar Gunung Padang masih menambang emas di lokasi tersebut.

Beberapa penambang tradisional yang ditemui, menuturkan, penambangan yang mereka lakukan ini sudah berlangsung turun temurun puluhan tahun lalu. Penambangan ini ternyata telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Tambang rakyat yang ada saat ini, umumnya hanya melanjutkan bekas lubang tambang peninggalan zaman Belanda. Salah satu lubang bahkan panjangnya sudah mencapai 600 meter.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, penjajah Belanda pada awalnya justru tidak mahir dalam pertambangan logam. Belanda justru belajar dari perilaku masyarakat nusantara yang menambang secara tradisional. Mereka mengamati teknik yang diterapkan masyarakat, lalu melanjutkan atau diambil alih oleh Belanda untuk dijadikan bisnis pertambangan.

Dengan demikian, pengetahuan dan kemampuan menambang emas sebenarnya telah dimiliki oleh nenek moyang Indonesia jauh sebelum penjajah Belanda datang ke negeri ini. Ditarik benang merahnya, sepertinya masyarakat Gunung Padang pada masa lalu telah menyadari potensi emas yang ada di wilayah mereka. Tambang emas tersebut menjadi fondasi mereka dalam membangun peradaban tinggi yang jejak-jejak kini tengah ditelusuri para ahli.

Salah satu bukti ketinggian peradaban masyarakat Gunung Padang tersebut adalah bangunan monumental yang tertimbun di bawah situs megalitikum terbesar di Asia tenggara tersebut. Misteri bangunan tersebut, sedikit demi sedikit telah terkuak oleh Tim Terpadu Penelitian Mandiri yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Kelanjutan penelitian atas bangunan yang terpendam di situs Gunung Padang itu adakan dilakukan oleh Tim Nasional yang dibentuk oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). Dengan keberadaan tim skala nasional ini, penelitian yang dilakukan di situs tersebut akan memiliki skala yang lebih besar dan hasil yang lebih signifikan.