Bulan ke lima Pluto ditandai dengan P5 pada gambar di atas. Gambar diambil oleh teleskop Hubble. Image credit: NASA; ESA; M. Showalter, SETI Institute |
Tim peneliti Pluto semakin penasaran dengan hal ini. Bagaimana sebuah objek kecil luar angkasa seperti Pluto dapat memiliki satelit yang begitu banyak. Penemuan baru ini memberi petunjuk untuk mengungkap bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi. Teori yang banyak diyakini saat ini yaitu bahwa semua Bulan yang mengorbit Pluto merupakan hasil tabrakan antara Pluto dengan objek di Sabuk Kuiper miliaran tahun lalu.
Dikutip astronomi.us dari spacedaily.com, Jum'at (13/07/2012), Penemuan Bulan Pluto ini juga akan membantu para ilmuwan mengarahkan wahana luar angkasa NASA's New Horizons untuk pergi ke sistem Pluto pada tahun 2015. NASA's New Horizons yang akan bergerak dengan kecepatan 30 ribu mil perjam tersebut jika tidak diberikan arah navigasi yang tepat maka bisa jadi akan bertabrakan dengan objek antariksa lain. Objek sebesar hp di luar angkasa akan dapat menciptakan bahaya bagi wahana tersebut.
Bulan terbesar Pluto, Charon, ditemukan pada tahun 1978 melalui pengamatan yang dilakukan oleh United States Naval Observatory di Washington. Teleskop Hubble pada tahun 2006 menemukan dua Bulan kecil Pluto, Nix dan Hydra, dan pada tahun 2011 Teleskop Hubble kembali menemukan Bulan Pluto lainnya, P4.
Untuk pengamatan pada masa depan, astronom akan menggunakan teleskop James Webb Space Telescope (pengganti teleskop Hubble). Teleskop ini mampu mengukur struktur kimia permukaan Pluto, Bulannya dan objek lain di Sabuk Kuiper. (Adi Saputro/ astronomi.us)
sumber:astronomi.us