Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol. Boy Rafli Amar. (FOTO ANTARA/Reno Esnir)
"Sidik jari yang teridentifikasi ada 34 sedangkan kantong jenazah yang dikirim dari lokasi hingga siang ini sebanyak 30 kantong," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar di Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kramat Jati di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, petugas masih melanjutkan proses pemeriksaan jasad korban dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk identifikasi serta kemudian mencocokannya dengan data pembanding dari keluarga korban.
"Setelah selesai akan ada kesimpulan tim tentang status identifikasi, dan tentu akan dilanjutkan dengan pemberitahuan dan pengembalian ke pihak keluarga," kata dia.
Direktur Eksekutif DVI Indonesia Kombes Pol Anton Castilani mengatakan tim sudah memeriksa 80 persen sampel pembanding dari keluarga dan baru memeriksa antara 25 persen sampai 30 persen sampel dari jenazah korban.
Tim DVI, kata dia, berusaha secepat mungkin menyelesaikan identifikasi penumpang pesawat buatan Rusia yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, pada Rabu (9/5) itu.
"Mudah-mudahan beberapa ini sudah ada beberapa yang bisa diidentifikasi," katanya.
"Kami ingin jasad yang ditemukan diidentifikasi dengan benar sesuai kaidah ilmiah dan bisa segera dikembalikan kepada keluarga," tambah dia.
Tim DVI, lanjut dia, juga mendokumentasikan dan memeriksa properti korban yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat dengan melibatkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, katanya.(S035)