Tuesday, January 31, 2012

Men In Black

Men in Black banyak dikenal sebagai film layar lebar yang dibintangi actor komedian Will Smith Namun hanya sedikit yang tahu bahwa sebetulnya ada pula dalam kehidupan nyata, alias bukan sepenuhnya fiksi!! Beberapa catatan sejarah bahkan menyinggung keberadaan sekelompok orang-orang misterius yang berkekuatan dengan hal-hal berbau luar angkasa.
  
Di Dunia Nyata

Dalam dunia nyata, definisi dari Men in Black (atau disingkat MIB) bukan orang-orang yang mengenakan jas hitam rapi, bekerja sebagai agen rahasia pemerintah dan bertugas untuk membasmi alien. Justru sebaliknya!! Men in Black merupakan sebutan bagi orang-orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan biasanya mendatangi saksi mata yang pernah melihat ufo. Terutama jika saksi tersebut berhadapan langsung dengan mahluk luar angkasa. Dan dari berbagai kesaksian serta interview dengan orang yang pernah didatangi MIB, ternyata tujuan mereka adalah menyalahkann presepsi si saksi dan menyesatkan mereka, bahwa yang mereka lihat bukan alien!! Tapi itu hanyalah salah satu definisi yang beredar mengenai Men in Black karana banyak kalangan yang memiliki pendapat lain.
Seorang penulis Amerika bernama Jerome Clarck menyatakan bahwa MIB tidaklah selalu berpakaian serba hitam. Menurut Clarck, sebutan itu hanyalah istilah umum yang menggambarkan orang-orang yang berpenampilan diluar kebiasaan atau eksentrik.


men in black

Mereka kadang memakai pakaian yang sudah lama atau ketinggalan jaman, seragam USAF (United States Air Force) atau bahkan mengenakan model yang nantinya bakal booming dimasa depan.

Kebanyakan para agen MIB digambarkan selalu memakai kacamata hitam sebagai aksesoris wajib, dimana hal yang disinyalir untuk menutupi bentuk mata mereka karena mempunyai mata sipit . Ada pula yang menyebutkan kalau mata agen MIB berbentuk aneh dan besar karena pengaruh tiroid , sebagian bahkan percaya kalau bentuk mata mereka sama seperti alien gray!! Karena mereka ialah agen khusus maka bukan tidak mungkin cara hidup mereka juga ditangani secara khusus pula. Selain mata, jari-jari para agen MIB juga dikabarkan lebih panjang dari manusia normal dan suara mereka mirip dengan suara robot. Pelengkap lain yang biasanya digunakan adalah mobil cadillac antik berwarna hitam yang somehow terlihat selalu seperti baru.

Fenomena MIB

Fenomena keberadaan MIB ternyata pernah sangat popular di tahun 1950 dan 1960. Pada masa tersebut tercatat bahwa beberapa agen MIB pernah melakukan intimidasi pada seorang reporter yang bertempat tinggal di pinewood, West Virginia. Reporter tersebut dipaksa untuk berhenti menulis artikel mengenai keberadaan MIB di pinewood, yang ia kirimkan pada koran lokal dan nasional. Perlu dicatat bahwa pinewood sendiri merupakan daerah yang sangat popular dengan mahluk yang dijuluki Mothman di akhir era 1960-an. Fenomena Mothman pun secara tidak langsung menguatkan dugaan bahwa MIB beroprasi di Pinewood untuk menyelidiki keberadaan mahluk Mothman itu.

Laporan mengenai Men in Black paling mendetail terjadi pada tahun 1976 dimana seorang pria bernama Dr.Herbert Hopkins yang berusia 58 tahun , melaporkan bahwa ia pernah didatangi Men in Black . Hopkins yang berprofesi sebagai konsultan mengenai UFO ditelpon oleh seseorang yang mengaku sebagai Vice President of New Jersey UFO Research Organization yang ingin berbincang – bincang denganya. Anehnya orang tersebut, yang mengenakan pakaian serba hitam, sudah muncul di teras rumahnya beberapa menit setelah Dr. Hopkins menaruh gagang telepon!! Ia juga menemui banyak kejanggalan selama berbicara dengan tamunya.

Banyak keanehan mengenai penampilan, tanduk-tanduk serta ucapan orang itu menimbulkan munculnya banyak teori mengenai identitas mereka yang yang sebenarnya. Beberapa teori konspirasi menyebutkan kalau agen MIB bukan seseorang manusia biasa, tapi ras hybrid manusia-alien. Mereka bertugas membersihkan segala bukti fisik mengenai campur tangan alien yang tersisa di bumi. Oleh karena itu penampilan agen MIB tampak berbeda dari manusia biasa. Namun ada juga yang percaya bahwa mereka adalah agen pemerintah (misalnya agen CIA) yang berusaha menutup-nutupi penampakan UFO.

Aksi Mereka

Para agen MIB digambarkan selalu bekerja dengan sangat professional, teliti dan juga sistematis. Mereka akan memeriksa serta mempelajari seluruh informasi dari orang yang bakal mereka kontak, sampai ke detail yang paling kecil sekalipun. Disamping itu para agen MIB kelihatan sangat terlatih untuk menyesuaikan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang dapat berubah setiap saat. Namun perilaku mereka tidak dapat dipukul rata alias dapat berbeda-beda pada setiap individunya. Terkadang mereka bisa bertingkah seperti agen rahasia yang berusaha menguak serta mengoleksi data sebanyak mungkin mengenai fenomena yang dilihat oleh subjek interogasi. Tapi di pihak lain mereka dapat pula berlaku layaknya manusia biasa yang meyakinkan bahwa fenomena yang dilihat saksi adalah tidak nyata.

Para agen MIB kadang bertingkah sangat serius , namun dapat pula menjadi sangat ramah dan penuh humor pada situasi tertentu. Uniknya , ada yang beberapa saksi menyatakan bahwa tindak-tanduk mereka seperti robot yang sudah di program , sehingga reaksi mereka menjadi sangat kikuk sewaktu memasuki situsi diluar dugaan.

 OTHER CONSPIRACIES

Walau fenomena MIB banyak dilaporkan pada tahun 1950-1960, beberapa peneliti seperti John Keel menemukan kemiripan antara laporan mengenai aksi para MIB dengan catatan penampakan iblis. Ia menjelaskan bahwa kemunculan agen MIB sangat pararel dengan dongeng maupun mitos mengenai orang yang bertemu dengan iblis. Secara militer , Jerome Clarck mengutip tulisan Bill More yang menyatakan ” Men in Black merupakan staff pemerintah yang bekerja dalam penyamaran, anggota dari unit khusus bernama Air Force Intteligence atau kini dikenal juga sebagai Air Force Special Activities Center (AFSAC).

Teori konspirasi yang juga dikutip oleh Jerome Clarck berasal dari Dr Michael D. Swords, yang memaparkan bahwa MIB merajuk pada unit khusus dari CIA yang meneliti eksperimen psikologis manusia. Mereka berkutat dengan individu yang dianggap beresiko tinggi dalam membahayakan keamanan nasional, karena mengetahui banyak arsip rahasia pemerintah. Oleh karena itu diugaskanlah agen-agen Khusus dari AFFTC Det 3 untuk memastikan mereka tetap tutup mulut!!

Thursday, January 19, 2012

Memo FBI Ungkit Kembali Misteri Jatuhnya UFO Berisi Alien Di Roswell

Washington, USA – Memo rahasia yang dirilis di internet oleh Biro Investigasi Federal (FBI) menjadi pembuktian bagi pendaratan – kecelakaan atau penangkapan – sebuah piring terbang di Roswell, New Mexico, dengan tiga makhluk asing tak bernyawa di dalamnya pada Juli 1947.


Memo berjudul “Piring Terbang” tersebut ditulis oleh agen FBI Guy Hottel. Memo tua yang usianya sudah berpuluh-puluh tahun itu, dan dipublikasikan di “tempat penyimpanan” FBI.
Mengutip keterangan seorang penyelidik Angkatan Udara AS, memo itu menyebutkan, “Tiga buah piring terbang ditemukan di New Mexico.”

Roswell UFO Crash, Juli 1947
 Memo itu juga menyebutkan bahwa para penyelidik memberikan informasi itu kepada seorang agen khusus

Perihal piring terbang itu, Hottel mengatakan, “(Piring-piring terbang itu) digambarkan berbentuk bulat dengan bagian tengah yang lebih tinggi dan berdiameter kurang lebih 50 kaki (15,2 meter), masing-masing berisi tiga tubuh makhluk berbentuk manusia, namun tingginya hanya 3 kaki (91 sentimeter).”

Serpihan-serpihan UFO Roswell

Media langsung dibanjiri dengan berita mengenai penampakan makhluk asing tersebut.
Sejumlah tajuk utama menyebutkan penangkapan piring terbang berisi tiga makhluk asing yang tak bernyawa.

Peristiwa Roswell July 8,1947 menjadi headline di koran Daily Record


Kemudian beredar foto-foto tiga makhluk berwujud mirip manusia, namun lebih pendek dan juga laporan autopsi terhadap tiga jasad tersebut.
Memo Hottel yang baru terungkap tersebut juga menyebutkan bahwa para makhluk asing itu ditemukan di dalam piring terbang. Menurut memo itu, ketiganya “mengenakan baju metalik dengan tekstur yang amat baik.

Masing-masing jasad terbungkus sedemikian rupa mirip dengan seragam yang bisa menyala dalam gelap yang dipakai para pilot penguji.”
Awalnya, militer AS merilis pernyataan yang menyebut rumor penampakan makhluk asing di New Mexico menjadi fakta dengan jatuhnya piring terbang itu.

Benda-benda dari serpihan tragedi Roswell yang berceceran di lokasi tempat jatuhnya UFO dikumpulkan oleh pihak militer.

“Banyak rumor mengenai piring terbang menjadi kenyataan kemarin, saat para agen intelijen dari 509th Bomb Group dari Eighth Air Force, Pangkalan Udara AU Roswell, beruntung mendapatkan sebuah piring terbang,” kata militer AS.
Kabar langsung menyebar cepat dan menyebutkan bahwa militer AS telah menangkap makhluk asing yang kerap mendatangi kawasan itu. Kabar itu memantik rasa takut terhadap makhluk asing serta teori invasi makhluk asing.
Tapi, militer AS buru-buru menarik pernyataannya dan megatakan bahwa piring terbang dengan tiga makhluk asing di dalamnya itu ternyata hanya “balon udara” yang jatuh di kawasan tersebut.
Meski isu tersebut langsung surut, teori upaya pemerintah menutup-nutupi pendaratan makhluk asing langsung bermunculan dengan kuat pada 1970-an.



Banyak yang yakin bahwa pemerintah AS menutup-nutupi isu makhluk asing tersebut untuk mencegah kepanikan masyarakat.
Sejak saat itu, tidak ada petunjuk jelas untuk menghadapi masalah baru yang aneh itu.
Memo Hottel menyebutkan, tidak dilakukan investigasi lanjutan terhadap kejadian itu. Meski penyelidik Angkatan Udara menyampaikan informasi itu kepada seorang agen rahasia.
Penjelasan Hottel menyebutkan bahwa piring terbang itu mungkin ditembak jatuh atau mengalami kecelakaan saat mendarat.
Peristiwa Roswell dilupakan oleh orang-orang masa itu, namun muncul kembali dengan kuat pada 1970-an saat para peneliti UFO kembali menilik permasalahan tersebut.
Pada 1978, ahli fisika dan ufolog, Stanton T. Friedman, mewawancarai Mayor Jesse Marcel yang turut terlibat dalam penemuan pesawat asing.

Lokasi jatuhnya UFO Roswell

Kesaksian Marcel menyebar cepat dan ditampilkan dalam sejumlah dokumenter UFO pada waktu itu.
Pada Februari 1980, National Enquirer mewawancarai Marcel dan kembali menyedot perhatian nasional dan dunia mengenai peristiwa Roswell.
Dirilisnya dokumen rahasia dari catatan FBI tersebut pastinya akan menghidupkan kembali perdebatan soal UFO.
Saat merilis dokumen itu, FBI mengatakan isi dari memo yang dirilis mungkin tidak mencerminkan posisi dan apa yang diyakini FBI. (sm/dn/ibt/icc.wp.com)

Sumber: http://indocropcircles.wordpress.com

Misteri Suku Dogon Dan Pengetahuan Rahasia

Suku Dogon merupakan salah satu suku kuno Afrika. Dahulu mereka hanya dikenal sebagai salah satu penghuni benua Afrika, tapi pengetahuan mereka tentang kosmologi telah membuat peradaban mereka menjadi misteri. Sesuatu yang jauh di luar jangkauan peradaban manusia purba telah mereka lakukan. Inilah misteri tentang Suku Dogon dan bintang Sirius.

Misteri tentang apa yang dinamakan "secret knowledge of Dogon’s" oleh para ilmuwan barat hingga saat ini telah banyak diangkat. Sepanjang penelusuran saya, sudah banyak yang mengangkat tentang suku Dogon, baik itu di kaskus, maupun di antara teman-teman blogger lainnya. Kali ini saya akan mengangkat misteri tentang suku Dogon dengan cara saya sendiri; "selalu gunakan dua sumber; resmi dan tabrakan, si logika nomor satu, dan berikan nalar giliran kedua. Investigasi dumulai..."

Awal Mula Suku Dogon

Suku Dogon
Suku Dogon sebagai salah satu suku yang mendiami pedalaman Afrika Barat Prancis (pada awal abad keduapuluh, semua daerah Afrika barat menjadi milik Prancis, sehingga dikenal dengan Afrika Barat Prancis). Suku Dogon bukanlah suku yang suka meng-uber-uber tentang kebudayaan mereka dan pengetahuan mereka ke hadapan publik. Awal mula pengetahuan rahasia mereka terkuak itu dimulai ketika seorang ahli Antropologi dari Prancis menghabiskan 16 tahun dari masa hidupnya untuk mempelajari kebudayaan Suku Dogon. Marcel Griaule adalah ahli antropologi berkebangsaan Prancis yang menghabiskan 19 tahun untuk mempelajari kebudayaan Afrika. Dari 19 tahun tersebut, 16 tahun di antaranya digunakan untuk mempelajari secara khusus tentang kebudayaan suku Dogon. Dari sinilah misteri tentang secret knowledge of Dogon’s mulai lebih dipertanyakan publik.

Pengetahuan Rahasia Suku Dogon

Tepat pada tahun 1947 ketika Marcel telah 16 tahun berada di tengah-tengah suku Dogon, Marcel didekati oleh para tetua-tetua suku. Para tetua-tetua suku kemudian mengatakan kepadanya jika mereka akan menceritakan kepadanya tentang pengetahuan rahasia suku Dogon. Pengetahuan yang bahkan oleh sebagaian besar masyarakat suku Dogon tidak tahu. Mereka menganggap Marcel telah terlalu lama menaruh minat terhadap mereka, sehingga mereka merasa layak untuk memberikan penghormatan kepada Marcel dengan menceritakan sesuatu dari suku mereka yang sangt rahasia. Pada hari itu juga adalah pertama kali suku Dogon menceritakan pengetahuan rahasia mereka kepada orang luar dengan cara yang sudah menjadi tradisi mereka secara turun-temurun dari generasi ke generasi mereka. Menceritakan semua pengetahuan tentang alam, suku, bahkan kepercayaan mereka secara lisan, tidak ada surat-surat kuno untuk dibacakan, hanya secara lisan.

cincin saturnus

Dari semua hal yang diceritakan para tetua suku Dogon kepada mereka, salah satu hal yang paling menarik adalah pengetahuan mereka tentang kosmologi. Mereka menceritakan bahwa permukaan bulan sungguh kering dan tandus, menceritakan tentang Saturnus sebagai planet yang memiliki cincin, menceritakan tentang Jupiter (yang mereka sebutDana Tolo) sebagai planet yang memiliki empat bulan (satelit) besar. Mereka juga sudah tahu jika galaksi kita, galaksi Bima Sakti adalah galaksi bintang yang berbentuk spiral, dan mereka juga sudah tahu jika planet-planet dalam galaksi ini bergerak dalam orbit elips mengelilingi matahari.

Dari kisah inilah juga diketahui jika suku Dogon memiliki penghormatan khusus untuk bintang Sirius. Mereka tahu jika bintang yang selalu bersinar paling terang di malam hari ini sebenarnya bukan hanya satu, tetapi terdiri dari 2 bintang kembar. Mereka kemudian melanjutkan deskripsi mereka tentang bintang sirius dengan panjang lebar. Bintang paling terang yang biasa kita lihat adalah bintang Sirius A, merupakan bintang paling besar sekaligus yang paling terang dari 2 bintang kembar tersebut, yang disebut suku Dogon sebagai ’Sigi Tolo’. Bintang sirius A ini diorbit oleh bintang yang lebih kecil dari sirius A, sirius B yang oleh suku Dogon disebut Po Tolo atau juga dikenal degan Digitaria. Suku Dogon percaya jika bintang kecil ini adalah benda yang paling berat di alam semesta karena terbuat dari sebuah bahan metal yang mereka sebut Sagala. Bintang Po Toloini akan mengorbit Sigi Tolo setiap 50 tahun dalam sebuah orbit elips. Suku Dogon juga mengklaim jika ada bintang ketiga dalam sistem bintang ini yaitu, emme ya, yang berarti matahari para wanita. Bintang ini dideskripsikan sebagai bintang yang memiliki berat 4 kali lebih ringan daripada Po Tolo, bergerak ke arah yang sama di dekat Sigi Tolo tapi dengan orbit yang lebih besar. Emme ya dikatakan memiliki satelit atau planet sendiri yang disebut Goatherd (gembala kambing) atauthe star of women (bintang para wanita). Semua ini tergambar dalam topeng sigui tua yang berumur 400 tahun yang mewakili kosmologi. Semua pengetahuan di atas dideskripsikan dari pengetahuan rahasia suku Dogon kepada Marcel. Mereka mengklaim semua pengetahuan di atas adalah pengetahuan turun-temurun. Mereka percaya bahwa semua pengetahuan di atas berawal ketika sekitar 5.000 tahun lalu, sebuah kapal dewa datang bersamaan dengan munculnya api dan guntur. Kapal itu membawa para Nommo, dewa yang digambarkan bisa hidup di darat dan air dan berwujud setengah ikan. Para Nommo inilah yang dipercaya para tetua suku Dogon telah mendirikan peradaban suku Dogon sekaligus mewarisi pengetahuan tentang kosmologi di atas dan mengenai surga.

Sirius A dan B di ambil Dari Teleskop Hubble

Sirius A dan B Di Ambil Menggunakan Teleskop X-ray
Makalah Marcel Griaule mengenai Dogon yang ditulis bersama rekannya, Germaine Dieterlen, dipulikasikan pada tahun 1950. Makalah itu disebut A Sudanese Sirius System. Marcel kemudian meninggal di Paris pada tahun 1956 karena serangan jantung. Ketika Marcel Griaule meninggal, suku Dogon juga mengadakan upacara khusus bagi orang mati sebagai tanda penghargaan yang tertinggi bagi pria ini dari suku Dogon. Pada tahun 1965 kemudian, sebuah buku mengenai Dogon oleh Marcel dan Dieterlen diterbitkan. Buku tersebut dinamakan Le Renard Pale atau The Pale Fox.

Sekarang saya ajak anda untuk melihat kosmologi versi modern. Kita semua tahu bahwa bulan kering dan tandus, apalagi sejak hebohnya pendaratan pertama manusia di bulan. Kita juga tahu jika planet Saturnus memiliki cincin dan Jupiter memiliki 4 bulan (satelit) raksasa, tapi berapa banyak dari anda yang tahu jika bintang yang selalu terlihat terang pada malam hari terdiri dari 2 bintang kembar? Bintang sirius A memang dapat dilihat dengan mata telanjang, tapi bintang sirius B tidak akan kelihatan dengan mata telanjang. Bintang sirius B baru ditemukan sains modern pada tahun 1862 oleh Alvan Graham Clark. Pada tahun 1920, di Mount Wilson Observatory, para ilmuwan baru mampu meneliti jika bintang sirius B ternyata 10.000 kali lebih redup dari bintang sirius A. Pada saat yang sama juga diperoleh kesimpulan jika massa bintang sirius B yang begitu berat telah menyebabkan orbit dari bintang sirius B menjadi bergelombang.

Sains modern juga telah mampu menjelaskan tentang orbit Sirius B, tapi dengan lebih detail. Menurut sains modern, bintang sirius A dan Sirius B akan berdekatan setiap 49,9 tahun sekali dan menciptakan suatu badai megnet yang besar di antara mereka. Saat badai magnet besar ini terjadi, bintang sirius A dan sirius B akan berputar dengan sangat cepat. Ksomologi versi sains modern menurut saya lebih terkesan hanya melengkapi pengetahuan kosmologi suku Dogon. Seperti kata para pengagum noetic science, “Today’s science was not so much making ‘discoveries’ as it was making ‘rediscoveries’.”

Robert Temple Dan Misteri Sirius


Robert Temple merupakan salah satu anggota dari Royal Astronomical Society sekaligus penulis buku. Pada tahun 1966, Robert Temple mempelajari buku dari Marcel Griaule dan Germaine Dieterlen, le Renard Pale. Robert kemudian menjadi lebih penasaran tentang bagaimana mungkin suku Dogon yang terisolasi ini bisa mengetahui tentang bintang sirius B yang tidak terlihat oleh mata telanjang serta sistem bintang sirius itu sendiri tanpa teleskop. Robert Temple kemudian melakukan inestigasinya untuk menelusuri kemungkinan lain jika pengetahuan mereka telah diwarisi oleh peradaban suku lain. Robert Temple akhirnya menuangkan kesimpulannya bahwa suku Dogon mungkin telah didatangi oleh para alien pada masa dahulu. Fenomena astronot kuno memang hingga kini juga menjadi misteri tersendiri. Tidak banyak yang yakin, tetapi begitu banyak bukti yang mendukung.

Hingga saat ini, misteri tentang suku Dogon masih menjadi salah satu pertanyaan dari para ahli. Beberapa meragukannya, namun tidak sedikit yang menganggap itu adalah murni noetic science.

Sumber:http://www.thenoock.com/2010/03/misteri-suku-dogon-dan-pengetahuan.html

Friday, January 13, 2012

Pergerakan Bintang Di NGC 3603

Studi dalam jangka waktu panjang yang dilakukan pada salah satu gugus bintang muda yang paling masif di Bima Sakti akhirnya bisa diselesaikan oleh para astronom dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg dan University of Cologne, dengan menggunakan NASA/ESA Hubble Space Telescope.

Studi ini dilakukan untuk memperbandingkan dua pengamatan yang dilakukan pada waktu terpisah 10 tahun. Perbandingan ini berhasil mengungkap pergerakan beberapa ratus bintang, yang terbukti bertentangan dengan model yang ada saat ini khususnya model evolusi gugus tersebut dan gerak bintang tidak memiliki kondisi tetap seperti yang diharapkan.

NGC 3603 yang dipotret Hubble. Kredit : NASA/ESA/Wolfgang Brandner (MPIA), Boyke Rochau (MPIA) and Andrea Stolte (University of Cologne)


Gugus Bintang

Gugus bintang biasa ( gugus bintang terbuka atau asosiasi bintang) beredar dari waktu ke waktu, dan tiap bintang akan memiliki jalannya sendiri. Gugus yang sangat masif dan kompak diperkirakan memiliki perjalanan yang sangat berbeda. Nah, dalam jangka waktu yang panjang, hal ini dapat menyebabkan terbentuknya kelompok yang masif dari bintang-bintang atau yang dikenal sebagai gugus bola. Gugus ini berisi bintang-bintang yang rapat dan tetap terikat oleh gravitasi satu sama lainnya selama milyaran tahun.

Dengan massa lebih dari 10000 massa Matahari dipadatkan dalam volum dengan diameter 3 tahun cahaya, gugus bintang muda masif di nebula raksasa NGC 3603 merupakan salah satu gugus bintang yang paling kompak di Bima Sakti. Nah sebagai perbandingan, dalam lingkungan bintang di dekat kita, volum yang sama hanya berisi tidak lebih dari satu bintang tunggal dalam hal ini Matahari.

Jadi apakah gugus bintang muda masif ini merupakan sebuah gugus bola yang sedang terbentuk?

Menyusuri Jejak Sang Bintang

Untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas, tim astronom yang dipimpin Wolfgang Brandner (Max Planck Institute for Astronomy, Heidelberg, MPIA) melakukan pelacakan pada gerak gugus banyak bintang. Diharapkan studi seperti ini akan dapat mengungkap apakah bintang-bintang tersebut memas sedang dalam proses bergeser atau akan menetap.

Selain itu, studi tersebut juga dimaksudkan untuk memisahkan anggota gugus bintang dari bintang yang tak punya hubungan dengan gugus ini namun kebetulan jika dilihat dari Bumi berada pada arah pandang yang sama.

Masalahnya, untuk melakukan pengukuran seperti ni tidaklah mudah. Sekarang coba bayangkan sebuah bintang bergerak menyamping dengan laju beberapa kilometer per detik – kecepatan yang umum di dalam gugus bintang. Jika dilihat dari jarak 20000 tahun cahaya (jarak NGC 3603 dari Bumi), maka posisi bintang tersebut di langit malam hanya akan bergeser tidak lebih dari sepersekian milyar derajat sudut per tahun. Dan pergeseran ini ada dalam batas kemampuan pengamatan yang paling presisi yang ada saat ini.

Dua Pengukuran Dari Waktu Yang Berbeda

Untuk bisa memecahkan masalah pergeseran yang demikian kecil, dibutuhkan sebuah perbandingan dari 2 pengamatan yang presisi dalam rentang waktu yang cukup lama. Dalam kasus ini, dua pengamatan yang diperbandingkan itu diakukan 10 tahun terpisah dengan kamera yang sama dari Teleskop Hubble.
Dari analisa yang dibuat dengan memperhitungkan semua gangguan yang mungkin terjadi, Brandner dan rekan-rekannya bisa mendapatkan tingkat akurasi yang dibutuhkan.

Dari pengamatan pada lebih dari 800 bintang, 50 di antaranya diidentifikasi sebagai bintang latar depan atau bintang-bintang yang sebenarnya tidak punya hubungan dengan gugus tersebut. Dari sisa 700 lebih bintang, para astronom bisa kemudian berhasil menentukan kecepatan yang presisi untuk 234 bintang dengan massa dan temperatur permukaan yang berbeda.

Menurut Boyke Rochau (MPIA),”Jika analisis ini selesai dilakukan, maka dicapai tingkat presisi 27 per satu juta detik busur per tahun. Nah untuk bisa dibayangkan, coba bayangkan kamu ada di Bremen mengamati sebuah obyek yang berada di Vienna. Dan kemudian si obyek bergerak ke samping hanya selebar rambut manusia. Inilah perubahan posisi semu yang dilihat yakni 27 pr satu juta detik busur.

Hasil Pengukuran Yang Mengejutkan

Setelah dilakukan perbandingan, hasil yang didapat untuk gerak gugus bintang tersebut cukup megejutkan. Jika ditelaah dari model yang sudah diterima secara luas, khususnya tentang pembentukan gugus bola yang lebih tua, kecepatan rata-rata seperti di NGC 3603 seharusnya bergantung pada massa.

Bintang dengan massa rendah akan bergerak lebih cepat sedangkan bintang bermassa besar akan bergerak lebih lambat. Dalam pengamatan ini, bintang yag dilihat rata-rata berada pada rentang massa antara 2-9 kali massa Matahari. Selain itu kesemua bintang tersebut bergerak pada kecepatan rata-rata yang sama yakni 4,5 km/detik, sesuai dengan perubahan posisi semu 140 mikro detik busur per tahun. Dari sini tampak kalau kecepatan rata-rata tidak bervariasi untuk massa bintang yang berbeda.

Dari data ini, diketahui kalau gugus bintang yang sangat masif ini belumlah tenang. Sebaliknya, kecepatan bintang masih mencerminkan kondisi awal saat gugus ini terbentuk, sekitar 1 juta tahun lalu. Menurut Andrea Stolte dari University of Cologne,” inilah pertama kalinya para astronom bisa mengukur gerak bintang dengan sangat presisi dalam gugus bintang muda yang demikian kompak. Dan penelitian ini jadi informasi penting bagi para astronom untuk bisa memahami pembentukan gugus bintang dan evolusinya.”

Yang masih jadi pertanyaan yang belum terjawab adalah, apakah gugus bintang muda masif di NGC 3603 ini suatu saat akan menjadi gugus bola. Sebuah pertanyaan yang masih terbuka untuk dicari jawabannya.
Jika dilihat dari hasil penelitian ini, tampaknya nasib gugus ini bergantung pada kecepatan bintang bermassa rendah yang terlalu redup untuk dapat dilakukan pengukuran yang lebih presisi dengan Teleskop Hubble.

Menurut Wolfgang Brandner, “Untuk bisa mengetahui bagaimana evolusi gugus bintang ini, para peeliti masih harus menunggu teleskop generasi berikutnya seperti James Webb Space Telescope (JWST) atau ESO’s European Extremely Large Telescope (E-ELT).”


Sumber : MPIA

Wednesday, January 11, 2012

Kesabaran 16 Tahun Berbuah Monster Di Jantung Bima Sakti

Setelah melakukan studi panjang selama 16 tahun menggunakan teleskop milik ESO, tim astronom dari Jerman berhasil memperlihatkan kondisi paling detil yang pernah ada dari area di sekitar jantung galaksi Bima Sakti – area dari monster menakutkan si lubang hitam supermasif.

Area pusat galaksi Bima Sakti. Kredit : ESO

Penelitian ini mengungkap rahasia yang tersimpan di area tersebut melalui pemetaan orbit 28 bintang. Bahkan satu bintang di antaranya telah berhasil melakukan putaran penuh mengelilingi lubang hitam.

Pengamatan gerak 28 bintang yang mengorbit area pusat galaksi Bima Sakti, menunjukan keberadaan lubang hitam supermasif yang tengah mengintip kita dari balik debu antar bintang. Ia dikenal sebagai Sagittarius A (atau dikenal sebagai bintang Sagittarius A). Berbagai informasi termasuk bentuk istimewa bintang-bintang tersebut dan juga lubang hitam yang mengikat mereka berhasil dikuak.

Pusat galaksi merupakan laboratorium yang unik dimana kita bisa belajar proses-proses dasar gravitasi yang besar dan kuat, serta dinamika dan pembentukan bintang yang memiliki keterkaitan yang sangat besar dengan inti galaksi. Disinilah pabrik kelahiran bintang dan tempat berlabuh sang monseter menakutkan, lubang hitam supermasif. DI area ini jugalah kita bisa mempelajari lubang hitam dengan lebih mendetil.

Tapi untuk mengamati area ini tidaklah mudah. Pengamatan dalam panjang gelombang tampak tidak dapat menembus blokade yang dibuat oleh debu antar bintang yang mengisi galaksi. Pandangan kita ke jantung sang galaksi ini terhalang. Kemampuan teknologi menjadi tantangan untuk dapat mengintip apa yang terjadi di sana. Untuk itu, digunakanlah panjang gelombang infra merah untuk menembus blokade debu antar bintang tersebut. Dan bintang-bintang di area pusat galaksi kemudian dijadikan partikel penguji untuk mengungkap apa yang ada di sana. Bintang-bintang itu diamati geraknya selama mengorbit Sagittarius A.

Hasil yang diperoleh sangat berguna untuk memahami lubang hitam itu sendiri contohnya dalam hal massa dan jarak. Dan tampaknya 95% massa yang mempengaruhi gerak bintang tersebut adalah lubang hitam. Karena itu, kecil kemungkinan penyebabnya adalah karena materi kelam lain. Tak pelak, hasil ini menjadi bukti empirik keberadaan lubang hitam supermasif, yang diperlihatkan oleh bintang yang megorbit pusat galaksi. Dalam pengamatan, diketahui adanya konsentrasi massa yang besar sekitar 4 juta massa Matahari yang diyakini sebagai lubang hitam yang berada pada jarak 27000 tahun cahaya.

Dari ke-28 bintang yang diamati, 6 di antaranya mengorbit lubang hitam dalam sebuah piringan dan bintang-bintang pada area paling dalam memiliki orbit acak. Bintang S2 menjadi satu-satunya bintang yang berhasil mengelilingi pusat Bima Sakti periode 16 tahun tersebut.

Untuk membangun citra jantung Bima Sakti dan menghitung orbit bintang individu, tim ini mempelajari bintang-bintang tersebut selama 16 tahun, dimulai pada tahun 1992 menggunakan kamera SHARP yang dipasang di New Technology Telescope 3,5 meter milik ESO di Observatorium La Silla, Chille. Observasi lainnya dibuat pada tahun 2002 dengan 2 instrumen yang ada di Very Large Telescope (VLT).

Walau penelitian ini berhasil membuka lembaran baru bagi pembelajaran lubang hitam dan kondisi area pusat galaksi dalam tingkat akurasi yang tinggi, namun masih banyak misteri yang belum terkuak di sana. Apalagi bintang-bintang tersebut juga masih sangat muda untuk melakukan perjalanan jauh. Diduga, bintang-bintang ini terbentuk pada orbitnya saat ini dibawah pengaruh gaya pasang surut lubang hitam.
Di masa depan, berbagai rancangan penelitian lanjutan akan dilakukan untuk mengintip monster di jantung Bima Sakti itu. Salah satunya dengan menggunakan teknologi dengan resolusi sudut yang lebih tinggi.

Sumber : ESO

Saturday, January 7, 2012

Bintang Yang Super Cepat Ternyata Bukan Anggota Bima Sakti

Bintang deret utama kelas B umumnya langka dijumpai berada jauh dari bidang Galaksi. Bintang-bintang ini diyakini sebagai “bintang pelarian” yang terlontar dari bidang Galaksi usai terbentuk.


Bintang B yang kecepatannya melampaui kecepatan-lepas Galaksi belum pernah dijumpai, hingga pada tahun 2005 dilaporkan bintang dengan kecepatan yang sangat tinggi (hyper velocity star atau HVS), yakni bintang SDSS J090745.0+024507. Bintang HVS pertama ini oleh penemunya, Brown, diperkirakan terlempar dari pusat Galaksi Bima Sakti, galaksi yang kita huni.

Bintang HVS kedua adalah HE 0437-5439 yang dilaporkan oleh Edelmann dan kawan-kawan pada tahun yang sama. Meskipun demikian, fenomena HVS ini masih mengundang pertanyaan: dari manakah asal-usulnya?
Menurut prediksi yang dikemukakan Hill, kecepatan setinggi 4000 km per detik bisa diraih ketika suatu bintang ganda terganggu saat berinteraksi dengan lubang hitam yang masif di pusat Galaksi. Yu dan Tremaine mengemukakan dua proses tambahan yang melontarkan HVS selain runtuhnya gaya pasang-surut bintang ganda akibat gangguan lubang hitam. Kedua proses tersebut adalah hampir bersinggungannya dua bintang tunggal dan interaksi tiga-benda antara sebuah bintang dan sepasang lubang hitam.

Visualisasi sebuah bintang terlontar dari Awan Magellan Besar (Large Magellanic Cloud atau LMC) - sumber: ESO

Nah, rupanya para peneliti sudah menyibak misteri asal HVS ini. Dalam laporan yang akan segera dipublikasikan oleh Astrophysical Journal Letters astronom Carnegie Institution, Alceste Bonanos dan Mercedes López-Morales, beserta rekan mereka dari Queen’s University Belfast, Ian Hunter dan Robert Ryan, menyimpukan bahwa HE 0437-5439 berasal dari galaksi Awan Magellan Besar (Large Magellanic Cloud atau LMC). Bintang tersebut dilontarkan oleh galaksi tetangga kita ini. Kesimpulan ini diperoleh setelah mengkaji kecepatan, intensitas cahaya – dan untuk pertama kalinya – komposisi kimianya, secara lebih teliti.

Dari sepuluh HVS yang ditemukan sejauh ini, HE 0437-5439 berbeda. Kelas spektrum, kelajuan, dan umur mereka konsisten dengan teori bahwa mereka dilontarkan dari pusat Galaksi. Kita tahu bahwa pusat Galaksi dihuni lubang hitam supermasif. Jika dilihat dari komposisi kimianya, bintang HE 0437-5439 juga menunjukkan bahwa bintang ini berasal dari pusat Galaksi kita. Hanya saja ini tidak masuk akal, sebab bintang tersebut mestinya memerlukan waktu 100 juta tahun untuk mencapai lokasinya yang sekarang, sementara umur HE 0437-5439 hanya 35 juta tahun.


Untuk menjelaskan paradoks umur ini, mereka berpendapat bahwa bintang ini termasuk blue straggler – bintang muda dan masif hasil merger dua bintang bermassa rendah di Galaksi kita. Kemungkinan lain adalah berasal dari LMC. Bintang-bintang di LMC diketahui memiliki kelimpahan unsur yang lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan bintang di Galaksi kita, sehingga kita bisa menentukan apakah suatu bintang termasuk anggota Galaksi kita atau LMC.

HE 0437-5439 bermassa sekitar 9 kali massa Matahari serta menjauhi Bima Sakti dan LMC menuju ruang antargalaksi dengan kecepatan 2.6 km per jam. Ditilik dari laju rotasinya, bintang ini berasal dari sistem bintang ganda. Pasangan bintang ganda ini mungkin pernah lewat dekat dengan lubang hitam yang massanya 1000 kali massa Matahari. Ketika salah satu bintang tertarik oleh lubang hitam, pasangannya lepas dari galaksi asalnya. Penemuan ini menjadi petunjuk pertama bahwa suatu lubang hitam masif ada di suatu tempat di LMC. Kita tunggu saja di mana lubang hitam itu rupanya berada.


Sumber:
Carnegie Institution for Science
Astrophysical Journal, vol. 634, hal. 181 (2005)

Thursday, January 5, 2012

Lubang Hitam Di Galaksi NGC 300

Di alam semesta lubang hitam merupakan obyek yang umum ditemui. Bahkan diperkirakan ada lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti. Kali ini, para peneliti dari University of Sheffield berhasil menemukan sebuah lubang hitam yang berasal dari akhir kehidupan bintang.

Lubang hitam yang baru dideteksi ini memiliki massa sekitar 15 kali massa Matahari dan berada pada jarak yang sangat jauh. Lebih jauh dari lubang hitam terjauh yang telah diketahui. Tak hanya itu, lubang hitam ini ditemukan memiliki pasangan sebuah bintang yang tak lama lagi akan mengakhiri hidupnya sebagai lubang hitam juga.

Akhir Kehidupan Bintang Sebagai Lubang Hitam

Lubang hitam yang berasal dari akhir kehidupan bintang ini biasanya sangat rapat, dan terdiri dari puing-puing keruntuhan bintang yang sangat masif. Massa lubang hitam yang terbentuk bisa mencapai kisaran 20 massa Matahari. Lubang hitam tersebut berbeda dengan lubang hitam yang sering ditemukan di pusat galaksi, yang memiliki massa jutaan sampai milyaran kali massa Matahari.

Galaksi spiral NGC 300, lokasi lubang hitam yang baru ditemukan. Kredit : ESO

Di Bima Sakti, massa terbesar dari lubang hitam yang berasal dari akhir kehidupan bintang hanya 10 massa Matahari. Dan lubang hitam yang ada di luar Galaksi Bima Sakti ada yang ditemukan memiliki massa lebih dari 15 massa Matahari. Dengan demikian lubang hitam yang baru saja dideteksi oleh Very Large Telescope milik ESO merupakan lubang hitam dengan massa terbesar kedua yang diketahui. Khususnya untuk lubang hitam yang berasal dari akhir masa kehidupan bintang.

Lubang hitam baru tersebut ditemukan berada di galaksi spiral NGC 300, pada jarak 6 juta tahun cahaya dari Bumi. Yang menarik, ia
merupakan lubang hitam yang berasal dari akhir kehidupan bintang yang berhasil dideteksi di luar lingkungan galaktik kita yakni Local Group.

Lubang hitam baru ini juga ternyata berasal dari bintang berpasangan atau bintang ganda. Pasangannya berupa bintang Wolf-Rayet, yang massanya juga sekitar 20 massa Matahari. Bintang Wolf Rayet tersebut juga mendekati masa akhir hidupnya dan melontarkan lapisan terluarnya sehingga membentuk selubung yang melingkupi bintang sebelum akhirnya meledak sebagai supernova, sedangkan bagian inti bintang Wolf Rayet tersebut akan menyalami penyusutan dan keruntuhan membentuk lubang hitam.

Lubang hitam Dan Pasangannya

Pada tahun 2007, instrumen sinar-X milik NASA yang dipasang pada Observatorium Swift melakukan pencarian pada area disekeliling sumber sinar-X yang sangat terang di NGC 300 yang ditemukan sebelumnya oleh XMM-Newton X-ray observatory milik ESA.

Hasilnya, terekam garis emisi yang sangat intens yang terjadi secara berkala. Ini merupakan petunjuk kalau di area tersebut terdapat lubang hitam yang tengah mengintip.
Data yang didapat akhirnya bisa dikonfirmasi setelah dilakukan observasi dengan menggunakan instrumen FORS2 yang dipasang di Very Large Telescope milik ESO. Data baru itu menunjukan keberadaan sebuah lubang hitam bersama bintang Wolf Rayet sebagai bintang pasangan. Tak hanya itu, keduanya tampak sedang berdansa mengelilingi satu sama lainnya layaknya dansa waltz dengan periode 32 jam. Dalam observasi tersebut, tampak juga lubang hitam sedang menarik materi dari bintang Wolf Rayet saat keduanya saling mengorbit.

Kondisi keduanya yang demikian justru memberikan sebuah gambaran baru keintiman bintang berpasangan. Sayangnya bagaimana proses terbentuknya sistem bintang ganda yang dmeikian kuat ikatannya masih menjadi misteri.

Dari hasil pengamatan sistem tersebut, para astronom mendapatkan hubungan antara massa lubang hitam dan senyawa kimia di galaksi. Yang tampak adalah, lubang hitam yang sangat masif cenderung ditemukan pada galaksi kecil yang mengandung sedikit elemen berat. Sementara pada galaksi besar yang kaya dengan elemen berat seperti halnya Bima Sakti, hanya mampu membentuk lubang hitam bermassa kecil. Diyakini, tingginya konsentrasi elemen kimia berat mempengaruhi evolusi bintang masif. Dalam hal ini meningkatkan jumlah materi dilepaskan sehingga menghasilkan lubang hitam kecil saat puing-puingnya mengalami keruntuhan.

Dalam waktu kurang dari satu juta tahun, bintang Wolf Rayet akan meledak sebagai supernova dan intinya akan menjadi lubang hitam. Dan jika sistem ini selamat dari ledakan kedua, maka kedua lubang hitam itu akan bergabung dan memancarkan sejumlah besar energi dalam bentuk gelombang gravitasi. Tapi penggabungan keduanya menjadi satu lubang hitam masih akan membutuhkan waktu sekitar beberapa milyar tahun lagi.

Penelitian ini menunjukkan keberadaan sistem seperti ini memang ada. Bahkan sistem yang kedua lubang hitamnya sudah bergabung pun bisa dideteksi melalui jejak gelombang gravitasinya seperti LIGO atau Virgo.

Sumber : ESO